Kota Bima, Kahaba.- Obat – obatan di 5 Puskesmas di Kota Bima habis. Kondisi tersebut praktis menganggu pelayanan kesehatan warga. Sementara untuk antisipasi awal, pihak puskesmas berupaya untuk membeli di luar.
Informasi yang dihimpun media ini, obat habis sudah sejak lama. Obat paracetamol yang sering diberikan ke warga saja habis. Tidak saja di semua puskesmas, obat habis juga terjadi di Dinas Kesehatan Kota Bima bahkan di UPT Instalasi Farmasi Kesehatan (IFK) Kota Bima.
Menjawab informasi itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima membantahnya. Menurut dia, obat kurang bukan habis. Kebutuhan obat juga masih tersedia.
“Saat ini saja obat – obatan lagi dikirim dan dalam perjalanan,” katanya, Rabu (28/11).
Diakui Azhari, kekurangan obat ini diakibatkan karena klaim obat di BPJS rata – rata puskesmas mengajukan sebanyak 2 persen. Padahal ketentuannya harus sebanyak 20 persen.
Untuk itu, beberapa hari kemarin pihaknya mengundang semua kepala puskesmas dan meminta agar dana klaim obat di BPJS dinaikan menjadi 20 persen.
“Yang kemarin ada 2-3 persen, ada juga yang konsisten 20 persen. Yang 20 persen tentu tidak mengalami kekurangan obat. Begitu obat habis atau terlambat dikirim, mereka bisa beli, karena ada uang,” ungkapnya.
Dia menambahkan, kebijakan diturunkannya 2 persen dana klaim obat di BPJS bukan dari Dinas Kesehatan, tapi dilakukan oleh puskesmas sendiri.
“Tapi sekarang sudah kita imbau untuk dinaikan kembali menjadi 20 persen,” tambahnya.
*Kahaba-01