Kota Bima, Kahaba.- Harapan agar bisa menerima uang dari Program Keluarga Harapan (PKH) akhirnya kandas. Ratusan warga miskin di Desa Karampi Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima terpaksa gigit jari. Pasalnya, uang puluhan juta dari program dimaksud dibawa lari oknum PKH.
Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim Iptu Hilmi Manossoh Prayugo mengungkapkan modusnya. Adalah pendamping PKH inisial SHD, menawarkan jasa kepada warga untuk mencairkan anggaran secara bersamaan dengan menyerahkan semua ATM penerima kepada dirinya.
“Karena lokasi desa ini jauh dari mesin ATM, warga akhirnya sepakat mengumpulkan ATM ke SHD. Tapi setelah dicairkan, ternyata menghilang sampai sekarang,” ungkap Hilmi, kemarin.
Karena tidak ada kejelasan uang itu diterima, para penerima manfaat bertanya-tanya dan mengadu kepada ketua kelompok terkait uang bantuan tersebut. Hanya saja ketua kelompok juga tidak bisa menjawab banyak, karena hanya mendapatkan penjelasan jika ATM rusak.
“ATM sempat dikembalikan ke ketua panitia. Tapi oknum ini menghilang sampai sekarang,” ujar Hilmi.
Ia menjelaskan, total uang penerima manfaat yang raib sebesar Rp 75 juta, berasal dari ratusan rekening penerima manfaat. Sementara per bulan, warga mendapatkan Rp 500 ribu.
“Uang yang digelapkan ini jatah dalam satu bulan, tepatnya pada November 2018 silam,” tuturnya.
Dari kasus hukum ini, pihaknya sudah memeriksa 97 orang penerima manfaat sebagai saksi. Termasuk, keluarga pendamping PKH. Tim Tipikor pun saat ini sedang menyiapkan gelar perkara untuk dinaikkan statusnya ke penyidikan.
*Kahaba-01