Kabupaten Bima

Penantian Berakhir, Bupati dan Kemenag RI Teken Hibah untuk IAIN Bima

132
×

Penantian Berakhir, Bupati dan Kemenag RI Teken Hibah untuk IAIN Bima

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Penantian panjang masyarakat Bima akhirnya terjawab. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bima resmi berdiri, ditandai dengan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah dan Berita Acara Serah Terima Aset antara Pemerintah Kabupaten Bima dan Kementerian Agama Republik Indonesia, Rabu 26 November 2025, di Aula Pelantikan Kementerian Agama RI.

Bupati Bima Adi Mahyudi dan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin menunjukan Naskah Perjanjian Hibah dan Berita Acara Serah Terima Aset antara Pemerintah Kabupaten Bima dan Kementerian Agama Republik Indonesia. Foto: Ist

Penandatanganan dokumen hibah dilakukan oleh Bupati Bima Ady Mahyudi dan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin. Hibah tersebut mencakup lahan dan bangunan senilai lebih dari Rp 20 miliar, yang sebelumnya merupakan aset Pemerintah Kabupaten Bima.

Aset yang diberikan berlokasi di bekas Kampus Vokasi Unram, Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, dan terdiri dari 14 bidang tanah seluas ±9,6 hektar, 7 unit gedung dan bangunan, 2 unit jalan dan jembatan, 34 unit peralatan dan mesin.

Langkah ini menandai berdirinya perguruan tinggi negeri pertama di Pulau Sumbawa yang secara resmi akan beroperasi di bawah naungan Kementerian Agama RI.

Dalam sambutannya, Bupati Bima menyampaikan rasa haru, bangga, dan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat dalam mewujudkan kampus negeri ini.

“Penyerahan hibah aset senilai Rp 20,5 miliar ini adalah momen bersejarah. Hari ini menandai lahirnya perguruan tinggi negeri pertama di Pulau Sumbawa,” tegasnya.

Ia juga memberikan penghargaan kepada jajaran Kementerian Agama, tim teknis, serta Komite Pendirian IAIN Bima yang telah bekerja keras hingga tahapan ini tuntas.

Sementara itu, Sekjen Kemenag RI, Kamaruddin Amin menegaskan, hibah ini bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk komitmen negara dalam pemerataan akses pendidikan tinggi.

“Hibah barang milik daerah ini ditujukan untuk mendukung kepentingan pendidikan non-komersial, sosial, keagamaan, dan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.

Ia menyebut IAIN Bima akan menjadi pusat pendidikan, riset, dan pengembangan sumber daya manusia yang berorientasi pada pembangunan wilayah NTB dan Indonesia timur.

*Kahaba-01