Kabupaten BimaPemilu

Perjalanan tak Kenal Lelah Ady Mahyudi: Cinta Seorang Ayah untuk Bima

175
×

Perjalanan tak Kenal Lelah Ady Mahyudi: Cinta Seorang Ayah untuk Bima

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Dalam perjalanan yang penuh liku, abah, Ady Mahyudi, kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Bima, setelah dua kali mengalami kekalahan.

Perjalanan tak Kenal Lelah Ady Mahyudi: Cinta Seorang Ayah untuk Bima - Kabar Harian Bima
Paslon Ady – Irfan saat blusukan dan menyerap aspirasi masyarakat. Foto: Ist

Sebagai anaknya, Muhammad Aditya Ardin
merasakan setiap detil perjuangan dan kesedihan yang menyertainya. Namun, lebih dari itu, Aditya menyaksikan bagaimana abahnya menghibahkan seluruh kehidupan untuk Bima.

“Setiap kali abah berdiri di panggung, matanya berbinar dengan semangat, tetapi di balik senyumnya yang tegar, saya tahu betapa berat beban yang ia pikul,” katanya, Rabu 30 Oktober 2024.

Menurut anak sulung Ady Mahyudi dan Murni Suciyati itu, dua kali abahnya bertarung, dan dua kali pula harus menelan pahitnya kekalahan. Namun, tak ada kata mundur.

“Saya menghibahkan diri saya untuk Bima,” kata Aditya mengulang kalimat yang sering diucap abahnya, meski ia bisa merasakan keraguan yang mengintip di sudut hatinya.

Aditya pun juga mengungkapkan, yang ia ingat saat malam-malam panjang ketika abahnya duduk sendirian, merenungkan setiap langkah, setiap keputusan yang diambil.

Air mata sering kali mengalir, bukan hanya karena kekalahan, tetapi karena cinta dan harapannya untuk masyarakat Bima yang ia cintai begitu dalam.

“Abah ingin memberikan yang terbaik, dan pengabdian ini merupakan panggilan jiwa yang tidak bisa ia abaikan,” terangnya.

Kini, sambungnya, dengan keberanian yang baru, Abah kembali maju. Bertekad untuk berjuang lebih keras, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk setiap orang di Bima yang mengharapkan perubahan.

“Saya melihat tekadnya yang tak tergoyahkan untuk meraih impian yang belum tercapai, meskipun jalan di depan masih penuh tantangan,” ujar Aditya.

Sebagai anaknya, Aditya merasakan campur aduk antara harapan dan kesedihan. Dirinya ingin masyarakat tahu bahwa di balik setiap langkah Abahnya, ada cinta yang tulus dan pengabdian yang mendalam.

“Abah saya menghibahkan segalanya untuk Bima, dan saya percaya, dengan dukungan kita semua, harapan itu bisa terwujud,” pungkasnya.

Aditya pun mengajak untuk bersatu, tidak hanya untuk mendukung orang tuanya, tetapi untuk mewujudkan impian bersama demi Bima yang dicintai.

“Dengan air mata dan doa, saya berharap kita bisa menjadikan Bima tempat yang lebih baik untuk semua, demi semua mansyarakat bima yang kita cintai,” tutupnya.

*Kahaba-01