Kota Bima, Kahaba.- Laju pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang menggambarkan sejauh mana keberhasilan pembangunan daerah dalam periode waktu tertentu. Untuk Kota Bima sendiri, pada Tahun 2022 pertumbuhan ekonominya menjadi yang terburuk se-Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berdasarkan data Provinsi NTB Dalam Angka Tahun 2023 yang diterbitkan oleh BPS, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Barat sebanyak 3,46 persen, Kabupaten Lombok Tengah 3,55, Kabupaten Lombok Timur sebanyak 3,18, Kabupaten Sumbawa 3,21.
Kabupaten Dompu sebanyak 2,95, Kabupaten Bima 2,83, Kabupaten Sumbawa Barat 24,14, Kabupaten Lombok Utara 3,49, Kota Mataram 3,53 dan Kota Bima 2,70.
Tahun 2022, Kota Bima terdapat sektor yang tumbuh negatif, yaitu sektor konstruksi dan sektor pertambangan, serta penggalian sebagai pendukung sektor konstruksi.
Sementara pangsa masing-masing sektor di Kota Bima. Sektor yang pangsanya besar, tapi pertumbuhan melambat, atau negatif besar perannya pada rendahnya pertumbuhan ekonomi.
Kemudian pada Tahun 2022, terdapat beberapa sektor di Kota Bima yang mengalami perlambatan pertumbuhan bahkan tumbuh negatif, yaitu konstruksi, pertambangan dan penggalian serta administrasi pemerintahan. Di sisi permintaan, ada faktor melemahnya konsumsi masyarakat dan rendahnya investasi.
Kabag Ekonomi Setda Kota Bima Hj Rohana yang ditemui di kantornya, tidak berada di kantor. Stafnya yang ditanya, Kabag sedang berada di luar daerah.
Saat diupayakan untuk dikonfirmasi via seluler juga, hingga berita ini diterbitkan belum memberikan jawaban.
*Kahaba-01