Kota Bima, Kahaba.- Memasuki musim panen, Bulog Cabang Bima mengajak petani untuk menjadi Mitra Kerja Bulog agar mendapatkan harga yang memuaskan. Ajak ini karena dibeberapa daerah sedang panen raya dan harga cendrung turun karena pengaruh hujan dan kadar air gabah.
Kepala Perum Bulog Cabang Bima Sawaludin Susanto menyampaikan Bulog Cabang Bima sudah menurunkan satuan kerja gabah beras untuk memastikan hal tersebut dan hasilnya harga gabah di Kecamatan Woja Kabupaten Dompu sekitar 3.800 sampai dengan 3900/ kg, karena kadar air nya yang sangat tinggi di atas 30 persen.
“Acuan harga gabah sendiri sesuai Permendag Nomor 24 Tahun 2020 bahwa harga GKP di tingkat petani dengan harga 4.200/kg dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan hampa kotoran maksimal 10 persen,” jelasnya, Kamis (1/4).
Menurut Anto – sapaan akrabnya – apabila harga gabah di luar kualitas HPP kadar airnya tinggi, hampanya tinggi dan banyak butir hijau, maka pembeli akan melakukan rafaksi harga karena nanti akan berpengaruh pada randemen gabah ke beras.
“Harga rafaksi itu sendiri KA di atas 26 – 30 persen 4000/kg, KA di atas 30 persen 3.800/kg,” sebutnya.
Jadi sambungnya,, kejadian di Woja Kabupaten Dompu sudah sesuai dengan rafaksi. Namun apabila ada yang di bawah harga rafaksi maka Bulog akan turun langsung bayar ke petani sesuai harga HPP atau sesuai kualitas gabah.
Anto juga menyampaikan bahwa petani silahkan langsung menjual gabah kering giling ke Gudang Bulog dengan harga 5.300/kg, dengan ketentuan kualitas KA maksimal 14 persen dan hampa kotoran maksimal 3 persen. Supaya petani mendapatkan hasil penjualan yang maksimal.
Ia menambahkan, Bulog akan membeli seluruh hasil panen petani sepanjang tahun ini dan Bulog Cabang Bima sudah siapkan Rp 245 Miliar dana untuk mengamankan harga petani sepanjang tahun 2021.
“Apabila ada harga di luar HPP juga Bulog siap amankan,” pungkasnya.
*Kahaba-01
