Kota Bima, Kahaba.- Musyawarah Daerah (Musda) DPD PAN Kota Bima, Jumat (26/2) telah berjalan aman dan terkendali. Dari 13 kader yang mendaftar menandi formatur, ditetapkan sebanyak 5 orang menjadi anggota formatur.
Ketua DPD PAN Kota Bima demisioner Feri Sofiyan menyampaikan rasa syukurnya karena Musda telah berjalan aman dan damai. 5 orang anggota formatur yang dibacakan oleh DPP, tentu memiliki hak yang sama untuk dipilih menakhodai PAN Kota Bima ke depan.
“Alhamdulillah Musda berjalan aman dan damai, kita mengapresiasi Musda yang berakhir dengan baik,” katanya.
Pada Musda kali ini diakui Feri ada yang berubah, karena selama ini pemilihan dilakukan secara berjenjang. Namun jadi hak vetonya dari DPP.
“Pertimbangan DPP partai ini tetap harus utuh dan tidak terpecah belah, dan kami sepakat,” terangnya.
Jadi apapun yang sudah diputus oleh DPP sambungnya, dapat diterima dengan baik. Karena DPP adalah pimpinan kader yang ada di daerah.
Meski beberapa hal, pada prosesnya tadi masih dipertanyakan oleh OC dan SC, terkait ada salah satu kader yang belum jadi pengurus, tidak mendaftar untuk menjadi anggota formatur, baik di daerah maupun pusat. Tapi muncul dalam 5 anggota formatur tersebut.
“Hal yang wajar juga dipertanyakan oleh para pengurus dan kader. Tapi inilah politik, suka tidak suka, mau tidak mau, keputusan DPP tetap harus diterima,” ujarnya.
Untuk 5 anggota formatur ini diakui Feri, akan menyusun pengurus PAN Kota Bima untuk 5 tahun ke depan. Formatur akan diberi waktu selama 14 hari.
“Tentu waktu ini akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, kami akan memasang kader terbaik, karena pilkada ke depan akan semakin dahsyat,”
Feri menambahkan, sebagai anggota Formatur akan menyusun bersama pengurus PAN Kota Bima dan dilakukan secara musyawarah.
“Karena harapan Ketua Umum PAN juga tidak ada lagi yang tercerai berai dan harus menjadi kekuatan besar,” tambahnya.
*Kahaba-01
