Kota Bima, Kahaba.- Gelombang protes warga atas pembangunan Lapak permanen PKL di lapangan Pahlawan Raba perlahan-lahan kian mulai meredup. Hingga kini pun, DPRD Kota Bima belum memberikan jawaban atas limit waktu 10 hari yang di berikan oleh warga saat beraudiensi beberapa hari yang lalu.
Menjawab persoalan tersebut, Sekda Kota Bima, Ir. Muhammad Rum yang dikonfirmasi menegaskan, pemerintah tetap akan mempertahankan lapak yang sudah dibangun tersebut dan akan menyerahkan pengelolaannya kepada warga yang membutuhkannya.
“Lapak itu tentu akan diperhatikan oleh pemerintah. Agar tetap terjaga, bersih dan bisa digunakan dengan sebaik-baiknya oleh warga,” ujarnya.
Jika nanti pada proses penggunaannya ada sejumlah pengguna lapak yang nakal dengan membangun tembok tambahan atau memperluas bangunannya untuk kepentingan pribadi, maka pemerintah tidak akan segan-segan untuk membongkarnya.
“Fasilitas yang dibangun itu sudah cukup untuk para PKL. Tidak boleh ditambah dan di perluas lagi,” tegasnya kepada Kahaba, Senin, 17 September 2012.
Dia melanjutkan, Pemerintah pada prinsipnya tidak ingin menghilangkan lapangan untuk fasilitas warga berolahraga. Dengan kondisinya sekarang, selain ada fasilitas untuk berdagang para PKL yang lebih indah dan bersih dari sebelumnya, lapangan juga tetap bisa digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat. [BS]