Kota Bima, Kahaba.- Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kota Bima Kamis kemarin melakukan Rapid Diagnostik Test (RDT) terhadap 4 orang warga. Masing – masing Ny W penduduk Kecamatan Asakota, H, NH dan Ny N penduduk Kecamatan Mpunda.
Berdasarkan hasil RDT terhadap keempat orang tersebut, didapatkan 1 orang dengan hasil reaktif yakni Ny N (58). Sementara untuk ketiga orang lainnya dinyatakan non reaktif.
“Ny N juga merupakan istri Jamaah Tabligh dari klaster Goa,” terang Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Bima H A Malik, Jumat (17/4).
Diakui Malik, kondisi pasien saat ini menunjukkan gejala awal dan telah dibawa ke Rumah Sakit Rujukan RSUD Bima untuk diisolasi, serta dilakukan penanganan lebih lanjut.
“Pasien saat ini telah dilakukan swab test sebagai gold STD terhadap covid-19 dan akan dikirim ke RSUP NTB serta ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” katanya.
Malik juga mengungkapkan, pada Jum’at 17 April 2020 pihaknya telah menerima hasil test swab terhadap 3 orang yakni Ny N, usia 30 tahun, penduduk kelurahan Rabadompu, Tn R,
usia 63 tahun dan Tn A, 35 tahun, penduduk kelurahan Rabangodu Selatan.
“Hasil swab test menyatakan bahwa pasien ini negatif covid-19,” terangnya.
Hingga kini sambungnya, jumlah pasien positif sebanyak 1 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 1 orang. Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 20 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 14 orang.
“Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) 791 orang yang pernah melakukan perjalanan,” sebutnya.
Ia pun mengharapkan masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Pemerintah juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah berperan aktif dalam upaya pemutusan mata rantai penularan Covid-19.
“Kita semua adalah garda terdepan untuk mencegah dan menghentikan penularan virus ini,” katanya.
Oleh karenanya sambung Malik, ia mengajak warga agar terus jaga kewaspadaan, memperhatikan seluruh imbauan pemerintah, menerapkan physical distancing minimal dua meter, senantiasa menjaga kebersihan, sering mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.
“Terpenting juga sebisa mungkin tetap berada di rumah serta selalu memakai masker jika terpaksa harus keluar rumah,” imbaunya.
Malik juga berharap agar masyarakat membangun kejujuran mengenai riwayat perjalanannya, sehingga memudahkan untuk dilacak. Karena informasi yang akurat dari masyarakat akan memudahkan penelusuran sehingga bisa segera dilakukan penanganan oleh tim kesehatan.
*Kahaba-01