Kota Bima, Kahaba.- Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Tahun 2025 yang digelar sejak Rabu 14 Oktober 2025, ditutup dengan simulasi penanganan bencana gempa bumi di SDN 25 Santi Kota Bima, yang berlangsung seru dan edukatif, Sabtu 18 Oktober 2025.
Ratusan siswa dan guru tampak antusias mengikuti simulasi yang dirancang menyerupai kondisi gempa sesungguhnya.
Suara sirene tanda bahaya dibunyikan, siswa diarahkan berlindung, kemudian menuju jalur evakuasi yang telah ditentukan.
Plh Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Mbojo Matenggo Kota Bima Anwar Arman menyampaikan, kegiatan ini sangat penting untuk membangun budaya sadar bencana sejak dini di lingkungan pendidikan.
“Simulasi ini menjadi bagian penting agar siswa dan guru memahami langkah cepat saat bencana terjadi. Pendidikan aman bencana harus menjadi bagian dari kehidupan sekolah sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SDN 25 Santi Kota Bima Nurfarida menjelaskan, sekolahnya dipilih menjadi lokasi simulasi karena sebelumnya telah aktif melaksanakan kegiatan serupa dan memiliki fasilitas pendukung edukasi kebencanaan.
“Kami punya alat simulasi dan sudah sering mengadakan latihan seperti ini. Anak-anak sudah terbiasa, sehingga saat simulasi berlangsung mereka paham apa yang harus dilakukan,” jelasnya.
Ia menambahkan, di sekolahnya juga telah disiapkan jalur evakuasi khusus dan rambu-rambu kebencanaan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
“Kami sepakat agar kegiatan seperti ini masuk dalam kurikulum sekolah, karena Kota Bima termasuk daerah rawan bencana. Anak-anak perlu dibekali pengetahuan dan kesiapan sejak dini,” tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima, H Mahfud, yang memberikan apresiasi tinggi kepada FPRB Mbojo Matenggo dan seluruh peserta Bimtek.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tapi juga tempat menumbuhkan kesadaran mitigasi bencana. Semoga budaya aman bencana ini terus diterapkan di seluruh satuan pendidikan di Kota Bima,” ujar Mahfud.
*Kahaba-01













