Kabupaten Bima, Kahaba.- Suasana di depan SDN 2 Ngali, Senin (28/2) berbeda dari biasanya. Pasalnya, di depan sekolah itu sedang berlangsung aksi demo dan boikot jalan oleh siswa SDN setempat, didampingi oleh orang tua murid.
Siswa memboikot jalan lintas Bima – Langgudu menuntut pihak sekolah untuk memperjelas status kepemilikan tanah yang didirikan bangunan sekolah tersebut. Sebab selama ini siswa merasa tertekan dan hidup dalam ancaman pihak yang mengklaim sebagai ahli waris.
Melampiaskan kekesalan, siswa setempat merobohkan pagar pembatas yang dibangun oleh pihak yang mengaku ahli waris tersebut.
Koordinator aksi Damran, mendesak pihak sekolah agar segera ambil keputusan soal lahan tersebut. Pasalnya, anak sekolah tidak nyaman dan terancam, karena masalah lahan sekolah itu setiap waktu makin meluas.
“Kami meminta masalah ini diproses secara hukum, anak-anak kami tidak bisa belajar dengan tenang,” pinta wali murid itu.
Menurut dia, tanah yang diklaim itu dan telah didirikan sekolah itu merupakan tanah yang dikelola Desa, sehingga Pemerintah Desa membebaskan lahan dimaksud. “Untuk itu kami meminta Pemerintah harus memperhatikan ini,” desaknya.
*Bin