Kabupaten Bima, Kahaba.- Kurang lebih sudah 10 tahun Desa Oi Bura mekar dari induknya Desa Labuan Kananga Kecamatan Tambora. Namun miris, baru tahun ini bisa menikmati akses jalan yang bisa dilalui kendaraan. Itu pun dibangun dari hasil swadaya masyarakat setempat.
Kepala Desa Oi Bura, Wahyudin mengaku, baru sepekan terakhir membuka jalan baru sepanjang 600 meter yang menghubungkan Oi Bura dengan Labuan Kananga dan Ibukota Kecamatan Tambora tersebut.
Jalan itu kata dia, murni hasil swadaya masyarakat Oi Bura dengan Labuan Kanangan. Karena APBDes hanya mendukung pembukaan jalan baru, mulai dari Lapangan Tambora menuju Kampung Bali Desa Oi Bura. Panjangnya sekitar 300 meter.
“Sementara untuk peningkatan dan pengerasan jalan sepanjang 271 meter dari Pertigaan Kampung Nangka menuju Sori Bura dilakukan dengan swadaya,” terangnya belum lama ini kepada kahaba.
Wahyudin menjelaskan, butuh waktu 150 jam menggunakan alat berat untuk membuka akses jalan desa tersebut lantaran kondisinya penuh semak belukar dan pepohonan.
Kini lanjut dia, jalan desa itu sudah bisa dilalui kendaraan walaupun kondisinya masih berlapis tanah sebagai pengeras. Tentu hal itu menjadi pemandangan baru bagi warganya, mengingat selama ini hanya menggunakan jalan ekonomi sebagai akses transportasi.
“Jalan ekonomi dulunya harus menerobos sungai dan hutan. Hanya sepeda motor yang bisa lewat, itu pun butuh perjuangan karena kondisinya rusak parah,” ungkap dia.
Wahyudin bersyukur, sejak mulai dibuka jalan desa tersebut sudah ramai dipakai oleh warga Oi Bura maupun para tamu yang datang dari luar desa. Sebab, jarak sudah semakin dekat dan tidak membutuhkan lama seperti dulu.
“Ini hal baru bagi warga kita bisa melihat mobil yang melintas naik di desa. Karena selama ini tidak pernah menikmati akses jalan yang memadai,” ujarnya.
Adanya pembukaan jalan baru dengan swadaya itu sambgunya, dengan harapan agar bisa ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Bima menjadi jalur utama yang menghubungkan Oi Bura dengan ibukota kecamatan.
“Kami juga berharap pemerintah membuatkan parit agar aliran air tidak merusak jalan. Jangan sampai perjuangan masyarakat kami sia-sia,” harapnya.
*Ady