Kota Bima, Kahaba.- Dandim 1608 Bima, Letkol Czi Yudil Hendro menegaskan bahwa upacara bertajuk ‘Nusantara Bersatu’ yang digelar, Rabu (30/11) pagi tidak terkait dengan rencana aksi Bela Islam III pada 2 Desember (212) mendatang.
Dalam upacara ini hadir Walikota Bima, Kapolres Bima, Kapolres Bima Kota, FKUB, MUI, KNPI, OKP, Ormas, mahasiswa, maupun pelajar. Semua peserta upacara mengenakan pengikat kepala berwarna bendera Merah Putih.
“Kodim 1608 sebenarnya hanya sebagai pelopor. Kegiatan seperti ini juga dilaksanakan di daerah lain. Seperti yang baru dilaksanakan di Polda NTB,” jelas Dandim.
Tujuan kegiatan terangnya, untuk membangkitkan kembali semangat masyarakat dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Apalagi belakangan ini, isu-isu berbau SARA cukup mengusik keharmonisan antar masyarakat.
“Jadi tidak ada kaitannya acara ini dengan rencana aksi 212. Tujuan kita semata-mata memberikan pemahaman tentang nusantara dan pentingnya menjaga persatuan dalam bingkai kebhinekaan,” tegasnya.
Selain itu, pada momen ini pihaknya juga memberikan masukan kepada Bapak Walikota untuk terus mengimbau masyarakat agar memperkuat nilai-nilai kebangsaan yang saat ini mulai kendor. Tidak terprovokasi dengan informasi-informasi berisi hasutan dan bernuansa SARA.
“Indonesia itu bukan hanya Islam, Kristen, Budha dan lain sebagainya. Tetapi Indonesia adalah kita, seluruh rakyat yang bernaung di bawah NKRI,” tegas Dandim.
*Kahaba-03