Kabar Bima

Warga Desa Rada Antusias Ikuti Sekar Desa Yang Digelar Solud

350
×

Warga Desa Rada Antusias Ikuti Sekar Desa Yang Digelar Solud

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Warga Desa Rada Kecamatan Bolo antusias mengikuti Sekolah Anggaran Desa (Sekar Desa) Modul I yang digelar oleh Solud Kabupaten Bima di aula kantor desa setempat, Sabtu (13/7).

Warga Desa Rada Antusias Ikuti Sekar Desa Yang Digelar Solud - Kabar Harian Bima
Kegiatan Sekar di aula Kantor Desa Rada. Foto: Yadien

Peserta yang terdiri dari pemerintah desa setempat, BPD, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan sejumlah profesi tersebut berjalan lancar. Sejumlah materi yang disampaikan oleh fasilitator disimak dengan baik oleh para peserta.

Selain pemberian materi, pada kesempatan tersebut peserta juga diberi ruang untuk menyusun program disertai dengan sejumlah kendala-kendala yang akan dihadapi. Setelah program disusun, peserta yang terlebih dahulu dibagi ke 3 kelompok tersebut diminta untuk mempresentasikannya dan harus menjawab sejumlah pertanyaan yang disampaikan audiens.

Koordinator Solud Kabupaten Bima M Qadafi menyampaikan, kegiatan tersebut digelar untuk membeberkan kepada pemerintah desa setempat beserja jajaran dan masyarakat maupun BPD tentang konsep membangun desa dan desa membangun.

Selain itu juga untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang regulasi pengelolaan dana desa mulai dari Permendagri No. 114 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa hingga peraturan turunannya.

“Pada kesempatan ini kami mendiskusikan banyak hal tentang desa. Kendala-kendala yang dihadapi desa selama ini juga kami diskusikan,” ujarnya.

Kata dia, Desa Rada merupakan desa ketiga di Kabupaten Bima yang menjadi sasaran Solud tahun ini. Desa Rada baru memasuki modul I, sementara 2 desa lain seperti Desa Nggembe dan Dadibou telah melewati modul I.

“Kami baru mulai modul I di Desa Rada, nanti akan dilakukan sampai modul VI,” katanya.

Ia mengapresiasi antusiasme masyarakat desa setempat mengikuti kegiatan. Menurutnya pembangunan desa harus melibatkan banyak pihat termasuk peran aktif seluruh kompen masyarakat dalam mengusulkan program pembangunan desa.

“Pembangunan desa harus dengan program-program yang responsef terhadap kebutuhan masyrakat,” jelasnya.

Sekretaris Desa Rada Johan Bahtiar sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang digelar oleh Solud tersebut. Pasalnya, kegiatan tersebut dirasa sangat bermanfaat karena banyak pengetahuan yang bisa didapat baik oleh pemerintah desa maupun oleh masyarakat.

“Kami berterimakasih sekali kepada Solud, banyak pengetahuan yang kami dapat dari kegiatan ini,” tuturnya.

Menurut dia, dengan pengetahuan-pengetahuan yang disampaikan melalui kegiatan Sekar Desa tersebut akan membantu pemerintah desa setempat dalam pengelolaan anggaran dan menyingkronkan kinerja dengan sejumlah lembaga dan aparatur desa.

“Konsep desa membangun dan membangun desa itu sangat membantu,” tandasnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh ketua BPD Rada Ikraman H Murtada. Menurutnya kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan akan membantu pemerintah desa terutama BPD untuk memahami regulasi dan konsep pembangunan desa.

“Sebagai BPD kami mendapat pengetahuan yang banyak melalui kegiatan ini,” ucapnya.

Sejumlah pengetahuan yang didapat dalam kegiatan tersebut di antara tentang regulasi penggunaan dana desa, konsep membangun desa dan desa membangun serta cara pengelolaan dana desa.

“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. Tapi berkelanjutan agar pengetahuan kami terus bertambah,” harapnya.

Sementara keterwakilan perempuan Siti Umran mengaku baru kali ini mengikuti kegiatan tersebut. Ia merasa senang dilibatkan dan diundang untuk mempelajari sejumlah pengetahuan tentang desa, terutama konsep pembangunanya.

“Kalau rapat biasa saya sering, tapi kegiatan seperti ini baru kali ini,” ungkapnya.

Sebagai kades posyandu Siti berharap pemerintah desa setempat bisa menyusun sejumlah program pembangunan yang responsive terhadap kebutuhan-kebutuhan posyandu. Sebelum ini, ia sudah mengusulkan kepada pemerintah desa setempat agar melakukan pengadaan meja dan kursi serta timbangan untuk kebutuhan posyandu.

“Karena kursi tidak ada. Kalau timbangan ada tapi sudah rusak,” katanya.

*Kahaba-10