Kota Bima, Kahaba.- Warga Kota Bima ramai-ramai meluapkan kekesalan mereka di media sosial terkait Taman Amahami yang kini seolah menjadi “lahan dagang” bagi masyarakat. Keluhan ini diungkapkan melalui postingan Facebook oleh D’Zaato Cuantiek Arnaz yang kemudian viral dan menuai banyak komentar.
D’Zaato dalam postingannya mengungkapkan, taman yang seharusnya menjadi tempat publik untuk menikmati sore dan sunset kini dipenuhi oleh pedagang yang menggelar dagangan mereka.
Ia juga menceritakan pengalaman pahit saat anak-anaknya ditegur oleh seorang pedagang karena ingin berfoto di pinggiran taman.
“Tadi anak-anak duduk di pinggiran foto-foto sama neneknya diomelin sama penjual yang ada di sana.. katanya ‘bade foto mpoa’..,” tulis D’Zaato. “Lah itu di semua jalan-jalan setapak Taman Amahami sudah digelar karpet semua.. dimana tempat duduknya warga bima yang mau sekedar duduk?”
Postingan ini langsung dibanjiri komentar dari warga lainnya yang mengaku merasakan hal yang sama. Mereka mengeluhkan sulitnya menikmati taman karena dipenuhi pedagang dan merasa tidak nyaman karena seolah-olah mereka sedang “numpang” di tempat yang seharusnya menjadi milik umum.
“Ini keresahan saya juga, tidak bisa menikmati taman. Saya pernah menimpali kalimat suami. Suami langsung melipir, tidak bisa duduk seakan kita ni numpang. Gimana coba,” tulis NazMi Mimie.
“Untuk calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima berikutnya nanti, jika sudah menjabat resmi mohon diatensi hal-hal seperti ini, mengingat fasilitas tersebut milik umum, bukan milik pribadi dan semua warga berhak menggunakannya,” tulis Taufan.
Keluhan warga ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan tentang kepekaan pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat.
Warga berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah konkrit, untuk mengatasi masalah ini dan mengembalikan Taman Amahami sebagai ruang publik yang nyaman dan dapat dinikmati oleh semua warga.
*Kahaba-01