Kota Bima, Kahaba.- 2 unsur pimpinan DPRD Kota Bima sudah diketahui, baik itu dari Partai Golkar maupun PBB. Kini, tinggal menunggu keputusan PAN. Dari 3 nama yang diusulkan de DPW, pada waktu yang tidak terlalu lama akan diketahui siapa sebenarnya yang mendapat SK menjadi unsur pimpinan DPRD Kota Bima.
3 nama yang dimaksud yakni Syamsurih, Syamsuddin dan Yogi Prima Ramadhan. Hanya saja, peluang Yogi sebagai politisi muda, jauh lebih besar. Karena sejumlah pertimbangan – pertimbangan.
Namun tersiar kabar yang lebih menghentak publik yakni Syamsurih yang sejak awal digadang – gadang bakal terpilih menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Bima, justru tidak begitu serius dan akan lebih fokus menjalankan bisnisnya sebagai penjual batu di kampung halamannya, Kelurahan Rontu.
Syamsurih coba dikonfirmasi soal informasi berkembang, enggan berkomentar soal siapa akan menjadi pimpinan dewan utusan partainya. Ia lebih bayak berbicara bagaimana pemerintah lebih memacu pengembangan wirausaha baru di kota Bima dinilai masih jalan ditempat
“Kalau soal partai, putusan partai akan menentukan nanti,” terangnya diwawancara, Minggu (28/7).
Ditanya responya bahwa ia memang akan fokus pada usaha galian C miliknya karena tak berpeluang duduk di kursi pimpinan dewan? Menurut Syamsurih bisa saja demikian, dan dirinya akan lebih banyak membantu masyarakat secara ekonomi, baik itu dari sisi lapangan pekerjaan dan peluang usaha.
Menurut politisi PAN itu, Kota Bima dianugerahi Sumber Daya Alam (SDA) berupa galian C begitu banyak, 80 daratannya penuh dengan batuan. Sementara di wilayah Kalimantan membutuhkan hasil pengolahan Galian C begitu besar.
Bila kemudian pemerintah daerah mau menyentuhnya yaitu dengan membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sehingga dapat mengelola SDA yang ada, tentu dengan sendirinya dapat membuka lapangan pekerjaan dan peningkatan PAD
“Menurut saya, pemerintah harusnya melihat potensi dimiliki saat ini,” pungkas Syamsurih.
Potensi lain, bagaiaman respon pemerintah daerah dengan hasil pertanian jagung melimpah di Bima, sumber daya besar dimiliki Kota Bima ini tak terkelola dengan baik oleh pemerintah. Padahal bila disentuh bisa membuka peluang usaha dan pembukaan lapangan pekerjaan.
Di sisi lain apabila ada BUMD memfasilitasi sumber daya alam dan pertanian, secara otomatis akan mampu meningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama petani. Harga jagung ditingkat petani akan lebih stabil, karena ditampung langsung oleh pemerintah melalui BUMD.
Tentunya juga pemerintah daerah mengalokasikan anggaran dengan memberikan bantuan pada petani, melalui bantuan stimulan modal usaha pertanian jagung, dari pada para petani meminjam pada rentenir malah membebani petani.
“Sebenarnya peluang usaha dan lapangan pekerjaan begitu terbuka, kalau pemerintah daerah mau memfasilitasi kebutuhan dan peluang yang tersedia,” pungkasnya.
Sementara itu, Yogi yang dikonfirmasi soal kabar dirinya berpeluang menjadi unsur pimpinan dewan menjelaskan, ia sepenuhnya menunggu hasil keputusan dari DPP. Karena 3 nama yang diusulkan itu sama-sama memiliki kemampuan dan peluang.
“Kabar Yogi yang terkuat itu mungkin hanya kabar saja, karena ketiga nama yang diusulkan ke DPW itu sama-sama kuat,” katanya, Minggu (28/7).
Jika pun seandainya ia dipercaya oleh DPP untuk mengemban amanah menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Bima, ia pun tentu akan menerimanya dan akan mencoba.
“Insya Allah saya siap jalankan amanah kalau diberi SK menjadi pimpinan dewan. Sembari terus belajar kepada yang senior – senior,” tukasnya.
*Kahaba-01