Kabar Bima

18 Kecamatan Ikut Lomba Cipta Menu

343
×

18 Kecamatan Ikut Lomba Cipta Menu

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Sebanyak 18 kecamatan se-Kabupaten Bima yang diwakili masing-masing Tim Penggerak PKK kecamatan mengikuti Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumberdaya lokal, di lapangan Tenis Setda Kabupaten Bima, Rabu (19/10).

Bupati Bima memantau lomba cipta menu. Foto: Hum
Bupati Bima memantau lomba cipta menu. Foto: Hum

Acara yang berlangsung satu hari itu dibuka Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bima H. Makruf.

Makruf dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Bima merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi pangan lokal yang cukup besar seperti Ubi Kayu, Ubi Jalar, Jagung, Jewawut, Gadung, Pisang dan Sukun, yang menyebar secara merata di seluruh kecamatan.

Namun pemanfaatanya sebagai pangan utama maupun pangan alternatif oleh masyarakat belum optimal.  Ini disebabkan karena masyarakat lebih cenderung mengkonsumsi dan mengolah pangan dengan bahan dari beras dan terigu.

“Lomba cipta menu makanan  ini merupakan salah satu upaya strategis dalam meningkatkan pengetahuan  dan pemberdayaan keluarga guna menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas,” ujarnya.

Kegiatan tersebut juga, sambungnya, merupakan kesempatan yang sangat baik bagi peningkatan pengetahuan, mendorong kreatifitas masyarakat, juga membiasakan keluarga untuk mengkonsumsi pangan sesuai dengan standar gizi dan sesuai potensi sumberdaya wilayah.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Bima Rendra Farid dalam laporannya mengatakan, lomba yang secara rutin dilaksanakan setiap tahun ini ditujukan untuk membangun kesadaran masyarakat dalam meningkatkan konsumsi pangan lokal yang memiliki sumber daya melimpah selain beras serta memahami bahwa pangan bukan hanya beras.

Bupati Bima didampingi Kepala BKP saat menilai menu. Foto: Hum
Bupati Bima didampingi Kepala BKP saat menilai menu. Foto: Hum

Kriteria lomba mengacu  pada 6 aspek yang mencakup keanekaragaman jenis pangan, kreativitas pengembangan dan cita rasa menu yang ditampilkan. Aspek lainnya yang menjadi acuan penilaian adalah tampilan dan aspek keamanan pangan, penyediaan makanan aplikatif atau mudah dan penyiapan,  dan biaya yang rasional.

“Kesadaran ini penting, sebab suatu saat produksi beras akan mengalami penurunan akibat adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman, industri maupun kegiatan lainnya,” jelasnya.

Berdasarkan data yang ada, dalam setahun terjadi pengurangan 3 persen lahan pertanian atau dalam 10 tahun akan terjadi pengurangan 30 persen yang beralih menjadi tempat tinggal. Sementara di sisi lain jumlah penduduk yang terus mengalami peningkatan juga menjadi tantangan tersendiri.

Lomba ini juga kata Rendra diharapkan akan meningkatkan citra pangan lokal yang dipersepsikan sebagai makanan kelas rendahan untuk selalu mendapatkan apresiasi yang tinggi di tingkat masyarakat. Yang terakhir katanya, lomba ini juga diharapkan akan lahir menu makanan inovasi baru sehingga nanti akan muncul kuliner baru khas Bima yang bisa diandalkan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penilaian seluruh Kecamatan yang berlomba  dan pada kesempatan tersebut, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti turut memberikan penilaian.

*Bin/Hum