Kota Bima, Kahaba.- Warga BTN Sambinae saat ini alami krisis air bersih. Bahkan mereka menyorot Pemerintah Kota Bima melalui BPBD dan Dinas Sosial, yang sudah berbulan – bulan tidak lagi muncul untuk drop air bersih. (Baca. Warga BTN Sambinae Krisis Air Bersih)
Sehingga, untuk mencukupi kebutuhan dasar tersebut, warga harus menunggu kedatangan mobil tangki dari Bank NTB, dan diberi jatah sebanyak 550 liter per rumah.
Kepala BPBD Kota Bima Gufran saat dikonfirmasi soal sorotan warga, mengakui semua sudah terjadwal. BPBD jadwalnya mendistribusikan air bersih di Kelurahan Tanjung, Kelurahan Sadia dan Kelurahan Paruga, terbaru di Kelurahan Melayu. (Baca. Proyek SPAM Miliaran tidak Berfungsi, Warga BTN Sambinae Tambah Sengsara)
“Tapi kalau dibutuhkan oleh warga kelurahan lain, tetap kami drop juga. Asalkan dihubungi,” katanya, Senin 8 Mei 2023.
Mestinya menurut Gufran yang juga didampingi oleh Bambang selaku petugas distribusi air bersih di BPBD, pada lingkungan yang kekurangan air bersih, pemerintah kelurahan harus pro aktif dengan bersurat ke BPBD. Sebagai bahan pertanggungjawaban pihaknya juga.
Selain itu, dirinya juga menyorot bahwa persoalan ini menjadi tanggungjawab Dinas PUPR, selaku dinas yang memiliki bidang teknis yakni Bidang Pengairan. Jangan selalu melimpahkan tanggungjawab pada BPBD.
“Bidang Pengairan PUPR itu jangankan bertanggungjawab, koordinasi saja tidak pernah,” kritiknya.
Meski demikian tambah Gufran, kendati BPBD hanya memiliki 1 unit Armada dan itu sangat terbatas, maka pihaknya tetap melayani kebutuhan air warga.
“Sebagai tambahan juga, kami minta bantuan Bank NTB untuk drop air, termasuk ke BTN Sambinae,” tambahnya.
*Kahaba-01
