Kabar Kota Bima

DPPKB Kota Bima Rakor Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting

8
×

DPPKB Kota Bima Rakor Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima memfasilitasi rapat koordinasi teknis pelaksanaan kebijakan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) tingkat Kota Bima.

DPPKB Kota Bima Rakor Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting - Kabar Harian Bima
Suasana Rapat Koordinasi Tekhnis Kebijakan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) Tingkat Kota Bima Tahun 2024. Foto: Ist

Kegiatan ini berlangsung di aula Maja Labo Dahu Pemerintah Kota Bima, Kamis 19 Desember 2024 itu melibatkan berbagai elemen untuk memperkuat komitmen bersama dalam percepatan penurunan angka stunting.

Hadir dalam acara ini Plt Asisten II Setda Kota Bima M Nor A Madjid, Kepala DPPKB Kota Bima Hj Suharni, perwakilan dari BKKBN Provinsi NTB, kepala OPD, camat, dan lurah se-Kota Bima.

Nor dalam sambutannya menegaskan bahwa upaya percepatan penurunan angka stunting merupakan agenda prioritas pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam mewujudkan generasi emas 2045.

“Kami berharap adanya komitmen dan kolaborasi dari seluruh pihak, baik OPD, stakeholder, hingga masyarakat, untuk bersama-sama menangani stunting di Kota Bima,” ujarnya.

Kepala DPPKB Kota Bima Hj Suharni menjelaskan, meskipun angka stunting nasional masih berada pada 21,5 persen berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Kota Bima terus menunjukkan komitmen untuk menurunkannya. Berdasarkan data EPPGBM dari Dinas Kesehatan, prevalensi stunting di Kota Bima per November 2024 tercatat sebesar 10,01 persen.

“Inisiatif Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yang telah dicanangkan secara nasional pada 5 Desember 2024, menjadi salah satu strategi untuk menekan angka stunting. Gerakan ini mengajak seluruh elemen masyarakat berperan aktif dalam mendukung keluarga berisiko stunting,” jelas Suharni.

Sebagai bagian dari komitmen nyata, DPPKB juga menyerahkan bantuan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa telur kepada keluarga berisiko stunting (KRS). Setiap kecamatan di Kota Bima diwakili oleh satu keluarga penerima manfaat yang mendapatkan bantuan tersebut.

“Dengan langkah-langkah kolaboratif ini, kami berharap prevalensi stunting di Kota Bima dapat terus menurun hingga akhir tahun 2024,” tambah Suharni.

*Kahaba-04