Kota Bima, Kahaba.- Komisi II DPRD Kota Bima menggelar rapat bersama Bagian Ekonomi Pemerintah Kota Bima, PT Elnusa, PT Bima Tama Bersinar, dan PT Bintang Pribumi, Kamis 16 Januari 2025. Pertemuan ini bertujuan untuk mengantisipasi kelangkaan gas elpiji yang kerap terjadi menjelang Ramadan.
Kelangkaan yang terus berulang setiap tahun tersebut dinilai merugikan masyarakat, terutama pelaku usaha kecil dan rumah tangga.
Ketu Komisi II DPRD Kota Bima Hj Gina Adriani mengungkapkan bahwa kuota gas elpiji untuk Kota Bima mencapai 1,2 juta tabung per tahun, dengan alokasi harian sebanyak 3.900 tabung untuk dua agen.
Namun, meski jumlah tersebut cukup besar, distribusi yang tidak tepat sasaran sering menjadi penyebab kelangkaan.
“Banyak kasus penyalahgunaan, di mana pelaku UMKM yang seharusnya menerima 16 tabung per bulan justru mendapatkan hingga 32 tabung. Selain itu, elpiji 3 kg juga digunakan oleh nelayan, petani jagung, dan usaha laundry, yang seharusnya tidak memanfaatkan subsidi tersebut,” ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Komisi II juga meminta pemerintah daerah untuk bersama-sama memperjuangkan tambahan kuota gas elpiji hingga 3 juta tabung per tahun kepada Dirjen Migas.
“Langkah ini diharapkan dapat mencegah terulangnya kelangkaan gas selama Ramadan dan hari-hari besar lainnya,” ujar Gina.
Selain itu sambung Duta Golkar itu, DPRD juga mendesak agar distribusi untuk rumah tangga dan UMKM dipisahkan demi menghindari penyelewengan.
Pangkalan-pangkalan yang terbukti melakukan pelanggaran, seperti menaikkan harga di luar ketentuan atau menyalurkan gas kepada pihak yang tidak berhak, diminta untuk diberi sanksi tegas.
“Kami juga meminta agar pemerintah dan pihak terkait melakukan inspeksi langsung ke lapangan untuk memastikan distribusi berjalan sesuai aturan, sehingga masyarakat kecil tidak lagi kesulitan mendapatkan gas elpiji,” tegas Gina.
*Kahaba-01