Kota Bima, Kahaba.– Sebanyak 30 ekor kuda terbaik di Kota Bima berlaga dalam Kontes Kuda yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kota Bima dan bekerjasama dengan Dinas Provinsi NTB, di halaman Istana ASI Mbojo, Senin (10/11).
Asisten I Kota Bima Drs. M. Farid MSi dalam sambutannya mengatakan, kuda yang menjadi salah satu icon merupakan bagian dari budaya masyarakat Mbojo. Ketangkasan menunggang kuda merupakan keterampilan yang menjadi bagian cerita-cerita sejarah Bima, yang masih terpelihara hingga kini.
Diceritakannya, sejak abad XII Masehi, Kuda asal Bima sudah tersohor di Nusantara. Saat itu, para pedagang dari berbagai penjuru datang membeli Kuda Bima, kemudian dijual di negeri asalnya untuk dijadikan tunggangan para Raja, Bangsawan, dan Panglima Perang.
“Raja-raja dan Panglima Perang Kerajaan Kediri, Singosari, dan Majapahit, dalam buku Negarakertagama karangan Empu Prapanca, juga selalu memilih Kuda Bima untuk memperkuat armada kavalerinya,” cerita Farid melalui Rilis yang disampaikan Kabag Humas dan Pemberitaan Setda Kota Bima Ihya Ghazali, S.Sos
Kata dia, kemashuran Kuda Bima juga pernah dimuat dalam koran kompas (edisi 16 Desember 2010), para Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Batavia pun sering meminta dikirimi Kuda Bima, yang dinilai sebagai jenis Kuda terbaik di kepulauan Hindia Belanda.
“Kuda Bima dinilai sebagai sarana transportasi yang tangguh karena kuat membawa beban hasil panen, tahan cuaca panas, serta jinak,” jelasnya.
Diakhir sambutannya, Farid berharap agar kegiatan tersebut dapat dijadikan ajang promosi budaya daerah, dan semoga bisa meningkatkan Kepariwisataan Kota Bima.
Selain kegiatan itu, Disbudpar Provinsi NTB bekerjasama dengan Disbudpar Kota Bima juga menggelar kegiatan lain diantaranya Pentas Kesenian yang berlangsung di Lapangan Serasuba (Ex. Lapangan Merdeka Bima) yang akan dibuka pada Senin Malam pukul 20.00 wita. Selain itu pula, pada Selasa (11/11) diselenggarakan Lomba Lukis Kuda di Musuem Istana ASI Mbojo.
*Bin/Hum