Kabupaten Bima, Kahaba.- Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yahya Bima, Abdurahman memastikan bahwa kampus yang dipimpinnya sudah tidak ada lagi persoalan dualisme. Begitupun mengenai ijin operasional kampus yang dipersoalkan sudah terbit sejak lama. (Baca. Mahasiswa STIKES Yahya Sorot Dualisme Kampus)
Pernyataan itu disampaikan Abdurahman menanggapi sorotan sejumlah mahasiswa saat aksi di depan kampus setempat, Selasa (7/12) pagi.
Abdurahman mengaku, pada Tanggal 10 November 2010 lalu sudah dilakukan islah antara pihak Yusril yang diwakili Sukirman Azis sebagai Kuasa Hukum disaksikan Koperstis maupun Dikti bagian kelembagaan dan biro hukum. Dengan demikian, tidak ada lagi persoalan terkait dualisme kampus.
“Jadi kami pastikan tidak ada lagi dualisme kampus baik yayasan maupun lembaga STIKES Yahyanya,” jelas dia di ruang kerjanya.
Sementara terkait ijin operasional lanjutnya, sudah ada sejak Tanggal 2 November 2009 dengan Nomor SK 187 sehingga tidak ada lagi persoalan. Kemudian soal tuntutan untuk menghadirkan Dikti, pihaknya dalam waktu dekat akan mengupayakan.
“Mengenai ijazah, baik bidan maupun perawat tidak ada masalah. Cuman, orang-orang yang mempermasalahkan dan sengaja dihembuskan oknum tidak bertanggungjawab,” tuturnya.
Begitu juga dengan alumni akunya, sejauh ini tidak ada masalah dan belum pernah menerima laporan bahwa mereka tidak diterima bekerja di instansi pemerintahan maupun swasta karena persoalan legalitas ijazah. Justru, alumni setempat sudah banyak yang diangkat menjadi Pegawai Tidak Tetap (PTT) bahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
*Ady