Kota Bima, Kahaba.- Sebanyak 150 orang warga Kota Bima mengikuti operasi katarak gratis yang dilaksanakan Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) Jakarta dan Balai Kesehatan Mata (BKMM) Provinsi NTB.
Acara yang juga didukung oleh Dinas Kesehatan Kota Bima dipusatkan di STIKES Mataram Kelurahan Sadia, Kamis (19/05). Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Walikota Bima H. Arahman H. Abidin, Kepala Dinas Provinsi NTB Eka Junaidi, Direktur Yayasan DKK H. Muhamad Nasir, FKPD Kota Bima, kepala SKPD Lingkup Pemerintah Kota Bima, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima H. Azhari dalam laporannya mengatakan, peserta yang akan dioperasi sebanyak 150 orang, dengan jadwal screening akan dilaksanakan pada hari ini (19/5) di STIKES Mataram. Sedangkan Operasi akan dilaksanakan tanggal 21 Mei 2016 mendatang, di Rumah Sakit Sondosia Kabupaten Bima. Tahap selanjutnya yakni tanggal 22 Mei 2016 akan dilaksanakan kontrol pasca operasi berlokasi di STIKES Mataram Sadia.
“Diharapkan dengan pelaksanaan operasi katarak gratis ini dapat menurunkan persentase penderita katarak di Kota Bima,” harapnya.
Direktur Yayasan DKK H. Muhamad Nasir dalam sambutannya mengatakan, target yang ingin dicapai untuk operasi katarak adalah sejumlah 2.000 orang, dan selama ini dari operasi yang telah dilaksanakan jumlah yang telah dioperasi sudah melebihi target yang diharapkan yakni sebanyak 2.300 orang.
“Dana yang terkumpul ini adalah dana yang berasal dari pembaca kompas yang memang diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Bima menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Yayasan DKK Jakarta dan jajaran BKMM Provinsi NTB, yang telah melaksanakan operasi katarak gratis.
Kata dia, menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,5 persen atau lebih dari dua juta orang. Angka ini cukup tinggi di Asia.
“Setiap tahun muncul berbagai kasus baru katarak sebanyak 210.000 orang. Namun, yang bisa direhabilitasi dengan operasi katarak hanyalah lebih kurang 120.000 orang per tahun,” jelasnya.
Kegiatan ini sudah diadakan juga tahun lalu, dengan cakupan pasien dari Kota dan Kabupaten Bima. Penyakit buta katarak semakin banyak menyerang masyarakat, seiring dengan bertambahnya warga Lansia.
Untuk itu, ia himbau agar jangan terlambat memeriksakan mata. Jika bisa, lakukan operasi apabila ada gejala katarak sebelum mata menjadi buta. Jika pengobatan dilakukan lebih cepat, maka penyakit katarak bisa disembuhkan.
*Eric