Kabupaten Bima, Kahaba.- Proyek pengadaan air bersih IKK di Kecamatan Ambalawi yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah kini kembali menuai sorotan masyarakat. Pasalnya, sudah 2 tahun berjalan proyek ini belum bisa dirasakan maanfaatnya oleh masyarakat.
Masyarakat penerima manfaat di 3 desa, yakni Desa Nipa, Desa Towata dan Desa Talapiti baru sebagian yang menikmati distribusi air bersih. Sementara sebagian besar masyarakat lainnya hingga kini belum merasakan manfaat proyek air bersih tersebu.
“Sudah 2 tahun proyek berjalan, tapi air bersih belum dinikmati warga. Jaringan perpipaan hanya dipasang begitu saja tanpa standar. Sambungannya sudah banyak yang lepas,” kata Afdal salah seorang pemuda Ambalawi kepada media ini, Sabtu (28/4).
Proyek yang dikerjakan tahun 2017 itu kata dia, sejak awal sudah bermasalah. Masyarakat sempat menyampaikan protes karena pemasangan jaringan perpipaan tidak dituntaskan ke semua desa penerima manfaat. Pelaksana proyek beralasan kehabisan anggaran, padahal jumlah anggaran sangat besar.
Tak hanya itu, permasalahan juga terjadi pada pemasangan pipa yang terkesan asal jadi. Seperti di Dusun Tengge I dan Dusun Tengge II Desa Tolowata, pipa saluran air hanya digantung di drainase. Kemudian pemasangan meteran air tanpa sambungan pipa.
“Ini proyek yang aneh. Menghabiskan anggaran besar tapi tidak jelas manfaatnya. Ada yang hanya dipasang pipa tanpa meteran air. Ada yang dipasang meteran air tapi sambungan pipa tidak ada,” sorot pemuda asal Desa Tolowata ini.
Ia bersama warga pun saat ini mulai gerah karena tidak ada niat baik pihak pelaksana proyek dan dinas terkait untuk memastikan asas manfaat proyek yang dikerjakan bagi masyarakat.
“Kalau jaringan perpipaan ini tidak diperbaiki kami akan membongkarnya. Apalagi pipanya digantung begitu saja banyak yang copot sambungannya,” ancam dia.
*Kahaba-03