Jakarta, Kahaba.- Maraknya kasus penipuan, penculikan yang selama ini terjadi melalui perantara media internet, ternyata mengundang perhatian dari berbagai pihak. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Aris Merdeka Sirait mengutarakan perlu adanya transformasi edukasi tentang penggunaan internet yang sehat terutama bagi anak-anak. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kasus pelecehan seksual yang kebanyakan korbannya adalah ank-anak.
Secara tegas, Aris menyampaikan hal tersebut. “Perlu dilakukan edukasi bagi anak-anak untuk menggunakan internet secara sehat. Agar anak-anak tidak tergiur dengan janji-janji manis teman-temannya di jejaring sosial,” ujarnya, Jumat (12/10), seperti yang dilansir dari Antaranews.
Belum lekang dari ingatan kita, sebelumnya seorang siswi di Depok, Jawa Barat diculik dan diperkosa oleh kenalannya di jejaring sosial, Facebook. “Hal itu terjadi karena lemahnya pengetahuan akan penggunaan internet secara sehat,” tambahnya.
Menurut Aris, institusi sekolah bisa berinisiatif menambah ekstrakurikuler mengenai cara penggunaan teknologi secara sehat. Namun, Aris menegaskan bahwa anak-anak hendaknya diberikan pengetahuan bukan larangan. “Anak-anak jangan mudah terbuai dengan janji-janji,” tandasnya.
Selain hal-hal tersebut, juga perlu adanya kontrol sosial dari orangtua. Karena fenomena yang selama ini terlihat adalah anak-anak merasa lebih nyaman bercerita dengan kenalannya di dunia maya dibandingkan kepada orangtuanya sendiri. “Padahal, curhat melalui dunia maya lebih banyak negatifnya, dibandingkan positifnya,” jelasnya.
Peran orantua dalam mengawasi perkembangan anak dan pergaulan baik di sekolah maupun di rumah sangat penting. [Antaranews/DH]