Kabupaten Bima, Kahaba.- Sejak bulan November 2018, Rumah Sakit Umum Daerah Umum (RSUD) Sondosia kekosongan 2 dokter spesialis, masing – masing dokter spesialis anak dan spesialis penyakit dalam.
Direktur RSUD Sondosia Yulian Averoos mengakui, 2 dokter spesialis tersebut yang bertugas di RSUD Sondosia habis kontrak sejak November 2019. Karenanya untuk sementara rumah sakit setempat tidak menerima pasien anak dengan tingkat penyakit yang harus ditangani oleh dokter spesialis.
“Untuk pasien anak dengan keluhan yang masih bisa ditangani dokter umum tetap kami terima,” katanya, Senin (24/12).
Kata dia, untuk sementara penyakit anak yang bisa ditangani seperti mencret, tipes, diare tampa dehidrasi, demam, batuk pilek dan sejumlah penyakit lain yang tergolong ringan. Jenis penyakit itu tidak memerlukan penanganan oleh dokter spesialis.
Hal yang sama juga berlaku untuk pasien penyakit dalam. Untuk sementara waktu, rumah sakit setempat belum bisa menerima pasien penyakit dalam dengan kondisi penyakit yang memerlukan penanganan dari dokter spesialis.
“Sama, karena dokter spesialis penyakit dalam juga sedang kosong,” jelas Yulian.
Dibeberkanya, rumah sakit setempat baru akan memiliki dokter spesialis anak maupun penyakit dalam, setelah dokter yang baru datang bertugas pada bulan Februari 2019 nanti.
“Kontrak dokter yang baru nanti mulai Februari 2019,” bebernya.
*Kahaba-10