Kabupaten Bima, Kahaba.- Kondisi di Wamena Papua dikabarkan masih belum sepenuhnya pulih. Sejumlah warga setempat, terutama warga Bima hingga saat ini masih bertahan di tempat pengungsian Wamena.
Salah seorang warga Bima Suhardin di tempat pengungsian mengaku, sebanyak 43 warga Bima di Wamena belum mendapatkan bantuan evakuasi, baik dari Pemerintah Kabupaten Bima maupun Pemerintah Provinsi NTB.
Saat ini pun, puluhan warga Bima yang mengungsi di Kantot Dukcapil setempat meminta perhatian pemerintah untuk turun langsung.
“Kami warga Bima di tempat pengungsian Kantor Dukcapil berlokasi Kecamatan Wamena Kabupaten Jayawijaya belum ada yang membantu untuk evakuasi keluar ke Jayapura,” ungkapnya, Sabtu (28/9).
Kata dia, 43 orang itu belum termasuk anak-anak, kondisi keadaan anak-anak saat ini mulai diserang kesakitan, karena kondisi cuaca alam dan kurangnya mengkonsumsi makanan.
“Di pengungsian ini ada 43 orang belum termasuk anak-anak. Sementara masih ada 50 lebih warga Bima yang masih bertahan di rumah tempat Dldesa yang konflik atau diserang,” kata dia.
Ia juga mengungkapkan, ada beberapa warga Bima yang sudah keluar di Kecamatan Wamena, mereka dijemput oleh keluarganya dan juga menumpang paksa bantuan kendaraan untuk warga pendatang daerah lain.
Sementara koordinator pengungsian di Desa Wamena Perumnas 2 Jayapura Mansyur mengaku, ada beberapa warga Bima yang sudah tiba di Jayapura dan pergi ke rumah keluarga dan kerabatnya.
Untuk saat ini, belum ada bantuan kendaraan untuk evakuasi warga Bima di Wamena dari Pemkab Bima maupun Pemprov NTB, sementara kondisi masyarakat makin mengkhawatirkan karena setiap saat diserang warga lokal.
“Masyarakat betul-betul membutuhkan uluran tangan pemerintah, agar masyarakat Bima NTB cepat di evakuasi dari wamena ke Jayapura,” harap dia.
Dia juga mempertanyakan bantuan pesawat dari Pemerintah NTB. Karena informasi yang diterima saat ini diundur hingga hari Selasa pekan depan.
*Kahaba-01