Kota Bima, Kahaba.- Kisah dugaan perselingkuhan oknum lurah dan kepala TK di Kota Bima akhirnya berujung pada pencopotan keduanya dari jabatan yang diemban. Dinonjobkan keduanya termaktub dalam keputusan yang disampaikan Walikota Bima saat menggelar mutasi dan rotasi, Jumat (15/5). (Baca. Diduga Selingkuh, Oknum Guru TK dan Lurah Dilapor ke Dikbud dan BKPSDM)
Sebelumnya, kedua oknum itu dilaporkan ke Dinas Dikbud dan BKPSDM karena diduga selingkuh. Setelah melalui serangkaian proses, akhirnya berujung pada pencopotan dari jabatan sebagai Lurah dan Kepala TK. (Baca. Walikota Diminta Tindak Tegas Oknum Lurah dan Guru TK yang Diduga Selingkuh)
Saat memberikan sambutan usai melantik puluhan pejabat administrator, pengawas dan kepala sekolah di Aula Kantor Walikota Bima Jumat (15/5), Walikota Bima HM Lutfi menegaskan, ada pejabat yang bertindak amoral dan sikapnya tersebut tidak bisa ditolerir, karena menyangkut etika dan marwah pemerintah.
“Yang terlibat skandal amoral akan dinonjobkan,” tegasnya.
Kepada pejabat yang dipilih untuk menggantikan keduanya beserta yang dilantik diminta agar bisa menjalankan tugas baru penuh amanah dan disiplin.
“Bagi pejabat yang baru terpilih, segera susun program pelaksanaan dan jalankan dengan penuh tanggungjawab,” katanya.
Lutfi juga menegaskan, dari sejumlah pejabat yang dirotasi dan dimutasi tersebut terdapat beberapa tindakan yang tidak bisa ditolerir, sehingga tidak bisa dipertahankan apalagi dipromosikan.
Duta Golkar itu mengungkapkan, setelah rotasi yang dilakukan hari ini, ke depan pihaknya merencanakan akan melakukan perombakan birokrasi. Agar kebutuhan organisasi serta sistem pelayanan bisa berjalan dengan baik dan benar.
“Apalagi tahun depan tunjangan kinerja akan dibarengi dengan E-absen di tahun 2021, agar penataan birokrasi setiap tahunya bisa lebih baik lagi,” imbuhnya.
*Kahaba-04