Kabupaten Bima, Kahaba.- Di tengah harga jagung yang rendah, peristiwa memilukan dialami 2 orang petani di Kecamatan Wawo. Jagung yang masih tersimpan di Kalangga (Tempat Penyimpanan Jagung Pasca Panen), dengan harapan menunggu kenaikan harga, justru terbakar.
Peristiwa terbakarnya jagung rupanya sudah dua kali. Pertama sekitar beberapa pekan lalu menimpa petani di Desa Raba. Sementara yang baru terjadi Senin malam (24/8) menimpa petani di Desa Pesa. Jumlah kerugian dari peristiwa tersebut mecapai puluhan juta rupiah.
Pemilik jagung HM Nor mengaku, kebakaran terjadi sekitar pukul 21.00 Wita. Ia mengetahui itu dari warga yang menghubunginya saat melintas di jalan dekat Kalangga jagung.
“Penyebab kebakaran kami juga tidak tahu,” katanya, Selasa (25/8).
Diakuinya, saat kebakaran jagung ia meminta bantuan mobil tangki air milik Pemerintah Kecamatan Wawo. Sementara jumlah jagung yang terbakar capai 50 persen dari jumlah jagung yang ada.
“2 kali mobil tangki dikerahkan untuk membantu padamkan api. Alhamdulillah masih ada yang tersisa,” ujarnya.
Sementara itu berdasarkan informasi warga, kejadian di Desa Raba pekan lalu, jagung sekitar belasan ton habis dilahap si jago merah. Peristiwa ini terjadi disiang hari di tengah terik matahari yang begitu panas dan puncak musim kemarau.
Dari peristiwa dimaksud tentu saja membuat petani lain merasa was-was terhadap jagung yang masih banyak tersimpan di lokasi ladang dan kebun.
Seperti disampaikan Ketua Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Wawo Burhanudin, ia melihat kondisi ini justru membuat keresahan bagi petani lain. Pasalnya, jagung di Wawo ang sudah dijual sekitar 30 persen, artinya masih banyak petani yang berharap ada perubahan harga.
“Sementara disisi lain, petani juga resah dengan peristiwa kebakaran jagung yang sudah menimpa petani,” ungkapnya.
Ia berharap, kebakaran jagung bisa menjadi atensi Pemerintah Kabupaten Bima. Paling tidak bisa membantu supaya tidak merugi sama sekali.
“Modal usaha rata-rata pinjaman, tentunya ini menjadi beban mereka,” pungkasnya.
*Kahaba-08