Kota Bima, Kahaba.- Upaya pemerintah menanggulangi penyebaran Covid-19 terus dilakukan, mulai wajib menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan sampai menghindari interaksi berlebihan. Hanya saja, protokol kesehatan yang gencar diimbau belum dilaksanakan dengan maksimal.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima H Abidin yang dimintai tanggapan mengakui hal tersebut. Maka dari itu pihaknya meminta kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bima untuk lebih intensif mensosialisasikan tentang protokol kesehatan, terutama dalam hal menjaga jarak.
“Kami meminta kepada Tim Gugus Tugas Covid-19, terutama di tingkat kelurahan beserta babinsa dan babhinkamtibmas untuk lebih intens turun ke masyarakat mensosialisasikan protokol kesehatan. Terutama menjaga jarak, di antaranya saat mengatur ibadah,” ujarnya, Jumat (29/1).
Abidin menuturkan, belum maksimalnya penerapan protokol kesehatan seperti jaga jarak, tentu tidak akan mengurangi penyebaran pandemi tersebut. Maka MUI meminta kepada pemerintah daerah untuk lebih intens menyampaikan pada masyarakat, bahwa upaya pencegahan Covid-19 bisa terlaksana dengan baik apabila masyarakat sadar akan menjaga jarak.
“Seperti kita ketahui melalui media sosial penerapan protokol kesehatan tentang jaga jarak sudah diterapkan di negara-negara Islam, maka sudah sebaiknya Kota Bima juga menerapkan. Demi mencegah wabah ini terus meluas,” katanya.
Abidin berharap, pelaksanaan ibadah dengan jaga jarak sudah mulai diterapkan. Karena saat ini telah dilaksanakan diberbagai instansi pemerintah, kesehatan, tempat usaha hingga badan usaha milik negara.
“Semoga ini bisa terealisasi, agar penyebaran covid-19 bisa dicegah,” harapnya.
*Kahaba-04