Kota Bima, Kahaba.- Untuk mempercepat keinginan merubah wajah Kota Bima menjadi Kota Hijau (Green City) serta mencegah terjadinya banjir, Pemerintah melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Bima akan menerapkan formula baru untuk mewujudkannya. Biopori, berguna untuk mengamankan ketersediaan air dalam tanah. Sehingga akan sangat berguna jika musim kemarau tiba.
Kepala BLH Kota Bima, Ir. Abdurahman Iba menjelaskan, program Green City yang dicanangkan Walikota Bima tahun ini, diharapkan mampu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. Tentu, hal itu harus didukung dengan sejumlah program kerja. Diantaranya, pembuatan lubang resapan atau biopori, dan penanaman pohon di sumber mata air serta sumur resapan.
Kata dia, biopori sangat berfungsi saat musim penghujan tiba. Selain dapat mengurangi intensitas air di atas permukaan tanah, biopori juga berfungsi sebagai cadangan air dalam tanah. Dengan biopori dan sumur resapan, cadangan air dalam tanah akan terselamatkan untuk musim kemarau. “Apalagi dilihat aktivitas sumur bor di Kota Bima cukup banyak, sarana pembuatan biopori dan sumur resapan akan efektif untuk mencegah berkurangnya cadangan air dalam tanah,” jelasnya.
Ia melanjutkan, dengan adanya biopori dan sumur resapan, tentu dapat memberikan fungsi lebih, seperti mengurangi terjadinya banjir. Jika program tersebut bisa berjalan dengan baik, masyarakat Kota Bima tidak khawatir terjadinya banjir tiap tahun.
Selain itu, saat ini pun BLH menerima bantuan bibit dari Kementrian Lingkungan Hidup (LH) untuk lakukan penghijauan khususnya pada sumber mata air, untuk tetap menjaga dan melestarikan sumber mata air yang tersedia saat ini. “Pembuatan biopori, sumur resapan dan kegiatan penghijauan merupakan langkah konkrit untuk menjaga bumi dari ancaman pemanasan global saat ini,” ujarnya. [BS]