Kabar Kota Bima

Apel Siaga dan Simulasi Bencana Digelar di Halaman Pemkot Bima

1607
×

Apel Siaga dan Simulasi Bencana Digelar di Halaman Pemkot Bima

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pemerintah Kota Bima melalui BPBD Kota Bima bekerjasama dengan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Mbojo Matenggo Kota Bima menggelar apel siaga dan simulasi bencana di Halaman Kantor Pemkot Bima, Rabu pagi (23/11).

Apel Siaga dan Simulasi Bencana Digelar di Halaman Pemkot Bima - Kabar Harian Bima
Kegiatan apel siaga dan simulasi bencana di halaman Kantor Pemkot Bima. Foto: Bin

Kegiatan dimaksud dipimpin Sekda Kota Bima dan dihadiri jajaran TNI Polri, Brimob, Basarnas, Pol Airut, BMKG, FPRB Mbojo Matenggo, para pejabat Kota Bima dan relawan kebencanaan.

Plt Kepala BPBD Kota Bima Sukarno mengatakan, apel siaga dan simulasi bencana dimaksudkan untuk koordinasi semua komponen, sekaligus pengecekan sarana untuk persiapan menghadapi bencana yang tidak bisa diprediksi.

“Ruh kegiatan ini, eksistensi dan ikhtiar bersama untuk pengurangan resiko bencana. Semoga Allah SWT menyelamatkan kita semua dari bencana,” doanya.

Di tempat yang sama, Sekda Kota Bima H Mukhtar Landa yang membacakan sambutan Wali Kota Bima, lebih awal menyampaikan duka cita yang mendalam untuk warga Cianjur Provinsi Jawa Barat yang saat ini tengah berduka akibat musibah gempa bumi, mengakibatkan 162 jiwa meninggal dunia, 326 luka berat/ringan dan 2.345 rumah rusak berat.

“Mari kita bersama memanjatkan doa terbaik semoga saudara-saudara kita di Cianjur diberikan kesabaran, dapat segera pulih dan bangkit kembali dari ujian ini,” harap Sekda.

Diakuinya, Kota Bima merupakan daerah rawan bencana. Ada beberapa bencana yang memiliki potensi terjadi di Kota Bima yaitu bencana hidrometeorologi basah berupa banjir dan banjir bandang, bencana hidrometeorologi kering berupa kekeringan, longsor, angin kencang, gempa bumi dan tsunami.

Berdasarkan hasil rilis dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Bima menyatakan bahwa musim hujan di wilayah Kota Bima tahun 2022 ini akan berlangsung dari dasarian kedua bulan November 2022, sampai pada bulan Februari 2023 dan akan mengalami puncak musim hujan dari akhir bulan Desember 2022 sampai akhir januari 2023.

“Bencana hidrometeorologi menjadi bencana yang sering terjadi di Kota Bima, baik berupa banjir, banjir bandang dan kekeringan,” katanya.

Apel Siaga dan Simulasi Bencana Digelar di Halaman Pemkot Bima - Kabar Harian Bima
Sekda Kota Bima saat mengecek persiapan tim untuk kegiatan simulasi bencana. Foto: Ist

Pada tahun 2021 yang lalu sambungnya, intensitas kebencanaan hidrometeorologi di Kota Bima semakin meningkat, pada bulan November dan Desember 2021 terdapat 15 kali kejadian banjir pada 13 kelurahan di Kota Bima.

Maka dalam rangka upaya mitigasi dan kesiapsiagaan, pada hari ini dilaksanakan apel siaga dan simulasi menghadapi bencana hidrometeorologi tingkat Kota Bima tahun 2022, yang merupakan kerja bersama antara Pemerintah Kota Bima dengan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Mbojo Matenggo Kota Bima dan juga TSBK/FTSB Kota Bima.

Sekda juga pada kesempatan itu mengajak untuk terus meningkatkan kapasitas dalam menghadapi bencana, dengan meningkatkan ketangguhan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha dalam menghadapi bencana.

“Bencana menjadi urusan bersama, tidak hanya menjadi urusan pemerintah semata, namun memerlukan dukungan beberapa pihak antara lain akademisi, masyarakat, dunia usaha dan lainnya,” tegasnya.

Kata Sekda, apel siaga dan simulasi menghadapi bencana ini merupakan elemen penting untuk membangun kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kejadian bencana. Di samping itu, agar dapat dijadikan momentum penting dalam memperkuat kebersamaan antar institusi dan antar organisasi dalam melakukan pengkajian kemampuan sumberdaya manusia dan peralatan untuk kesiapsiagaan, evakuasi serta penanganan darurat dalam pelaksanaan standar operasi produksi.

“Pada momentum ini juga, saya meminta kepada seluruh instansi terkait untuk terus berkomitmen dalam penaggulangan bencana, dengan menggerakkan seluruh potensi yang ada, dalam rangka memberikan perlindungan pada segenap lapisan masyarakat agar kemudian dapat meminimalkan dampak dari kejadian bencana yang ada,” pungkasnya.

*Kahaba-01