Kabar Kota Bima

Puluhan Korban Banjir di Kota Bima Dievakuasi, Suasana Mencekam

1578
×

Puluhan Korban Banjir di Kota Bima Dievakuasi, Suasana Mencekam

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Sebanyak 22 warga Kota Bima yang menjadi korban bencana banjir dilarikan ke Posko Utama, guna mendapatkan perawatan medis. Beberapa di antaranya mengalami luka ringan, sedang dan berat akibat diterjang banjir bandang.

Puluhan Korban Banjir di Kota Bima Dievakuasi, Suasana Mencekam - Kabar Harian Bima
Tim Gabungan saat mengevakuasi korban banjir saat simulasi bencana di Halaman Kantor Pemkot Bima. Foto: Bin

Tiba di Posko Utama penanganan, para korban ditangani langsung oleh tim medis, TNI Polri dan para relawan. Sementara, BMKG terus mengabarkan kondisi cuaca kepada tim yang terus sigap bekerja.

Puluhan Korban Banjir di Kota Bima Dievakuasi, Suasana Mencekam - Kabar Harian Bima

Bunyi serine mobil ambulance datang silih berganti. Mengantarkan para korban bencana banjir. Suasana mencekam dan huru hara menyelimuti bencana tersebut. Para tim gabungan terus bergerak cepat untuk memberikan penanganan.

Demikian yang terpotret saat simulasi bencana banjir yang dilaksanakan usai apel gabungan oleh BPBD dan FPRB Mbojo Matenggo Kota Bima, di Halaman Kantor Pemkot Bima, Rabu pagi (23/11).

Sekda Kota Bima H Mukhtar Landa menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih untuk tim yang sudah bekerja menyiapkan kegiatan tersebut. Menurutnya, simulasi ini penting dilakukan, sebagai langkah persiapan untuk mengurangi resiko bencana.

Diakui Sekda, Kota Bima merupakan daerah rawan bencana. Ada beberapa bencana yang memiliki potensi terjadi di Kota Bima yaitu bencana hidrometeorologi basah berupa banjir dan banjir bandang, bencana hidrometeorologi kering berupa kekeringan, longsor, angin kencang, gempa bumi dan tsunami.

Berdasarkan hasil rilis dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Bima menyatakan bahwa musim hujan di wilayah Kota Bima tahun 2022 ini akan berlangsung dari dasarian kedua bulan November 2022, sampai pada bulan Februari 2023 dan akan mengalami puncak musim hujan dari akhir bulan Desember 2022 sampai akhir januari 2023.

“Bencana hidrometeorologi menjadi bencana yang sering terjadi di Kota Bima, baik berupa banjir, banjir bandang dan kekeringan,” katanya.

Pada tahun 2021 yang lalu sambungnya, intensitas kebencanaan hidrometeorologi di Kota Bima semakin meningkat, pada bulan November dan Desember 2021 terdapat 15 kali kejadian banjir pada 13 kelurahan di Kota Bima.

Puluhan Korban Banjir di Kota Bima Dievakuasi, Suasana Mencekam - Kabar Harian Bima
Tim Gabungan saat mengevakuasi korban banjir saat simulasi bencana di Halaman Kantor Pemkot Bima. Foto: Bin

Maka dalam rangka upaya mitigasi dan kesiapsiagaan, pada hari ini dilaksanakan apel siaga dan simulasi menghadapi bencana hidrometeorologi tingkat Kota Bima tahun 2022, yang merupakan kerja bersama antara Pemerintah Kota Bima dengan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Mbojo Matenggo Kota Bima dan juga TSBK/FTSB Kota Bima.

Sekda juga pada kesempatan itu mengajak untuk terus meningkatkan kapasitas dalam menghadapi bencana, dengan meningkatkan ketangguhan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha dalam menghadapi bencana.

“Bencana menjadi urusan bersama, tidak hanya menjadi urusan pemerintah semata, namun memerlukan dukungan beberapa pihak antara lain akademisi, masyarakat, dunia usaha dan lainnya,” tegasnya.

Kata Sekda, apel siaga dan simulasi menghadapi bencana ini merupakan elemen penting untuk membangun kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kejadian bencana. Di samping itu, agar dapat dijadikan momentum penting dalam memperkuat kebersamaan antar institusi dan antar organisasi dalam melakukan pengkajian kemampuan sumberdaya manusia dan peralatan untuk kesiapsiagaan, evakuasi serta penanganan darurat dalam pelaksanaan standar operasi produksi.

“Pada momentum ini juga, saya meminta kepada seluruh instansi terkait untuk terus berkomitmen dalam penaggulangan bencana, dengan menggerakkan seluruh potensi yang ada, dalam rangka memberikan perlindungan pada segenap lapisan masyarakat agar kemudian dapat meminimalkan dampak dari kejadian bencana yang ada,” pungkasnya.

*Kahaba-01