Kabar Bima

Air Minum Rangga, Pendatang Baru Solusi Penghilang Haus dan Dahaga

1146
×

Air Minum Rangga, Pendatang Baru Solusi Penghilang Haus dan Dahaga

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Air minum dalam kemasan kini menjadi salah satu produk yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena air putih yang diminum, menjadi kebutuhan vital tubuh sehari – hari. Bila seseorang dehidrasi, maka berdampak tidak baik pada tubuh.

Air Minum Rangga, Pendatang Baru Solusi Penghilang Haus dan Dahaga - Kabar Harian BimaDi Bima sendiri, air minum yang dikemas dalam berbagai jenis begitu dekat dengan kehidupan masyarakat. Seseorang pun tidak begitu sulit mendapatkannya.

Dan kini, hadir air minum dalam kemasan Rangga. Berbagai varian bisa didapatkan untuk suplemen cairan yang dibutuhkan tubuh. Pendatang baru yang mulai diperjualbelikan itu pun sudah menyebar luas. Menawarkan solusi terbaik untuk rasa haus dan dahaga.

Rangga sebenarnya bukan sekarang dikenal luas oleh masyarakat Bima. Sejak beberapa tahun lalu sudah menyasar di tengah – tengah kehidupan, hanya saja belum dikomersil karena fokus untuk promosi.

Sambutan atas kehadirannya pun menggembirakan. Masyarakat pun mulai mengenal dan merasakan kenikmatan untuk bisa terus mengonsumsinya. Rangga pun menjadi air minum kemasan yang mudah didapatkan dan memberi solusi untuk kebutuhan cairan tubuh.

Direktur Air Minum Rangga Rostina menjelaskan, Rangga ada sejak tahun 2015 lalu, kemudian memulai promosi pada tahun 2016 dan 2017. Selama 2 tahun, air minum tersebut dibagi gratis kepada masyarakat, disejumlah kegiatan sosial dan rumah ibadah.

“Tiap Ramadan selama 2016-2019 kita bagi – bagi sebanyak 1.000 dus ke masjid – masjid yang ada di Bima,” ujarnya, kemarin.

Waktu itu kata Rostina, Rangga telah mendapat rekomendasi dari BPOM NTB. Rekomendasi itu disebutkan jika Rangga layak untuk diminum. Tapi karena belum ada nomor Izin, maka belum bisa dikomersilkan.

“Setahun kita mengurus izin komersil, mulai dari SNI, Halal, BPOM yang terakhir, dan semuanya sudah dikantongi. Akhirnya keluar izin edar pada tanggal 31 Juli 2019. Setelah itu langsung diperjualbelikan,” ungkapnya.

Rostina mengungkapkan, Air Minum Rangga ini sejarahnya de mineral. Tapi karena masyarakat belum banyak mengenal jenis itu dan biaya produksinya terbilang mahal, maka dirubah semua manajemen dan administrasi ke air mineral. Perubahan itu pun tentu saja menyita lebih lama waktu untuk proses izin.

Karena semua urusan izin sudah diperoleh, Rangga kini pun unjuk gigi dan terus menyentuh wilayah pasar. Tidak saja mendisribusikan di Kota Bima dan Kabupaten Bima, Rangga pun telah memenuhi kebutuhan pasar di wilayah Kabupaten Dompu.

Air Minum Rangga, Pendatang Baru Solusi Penghilang Haus dan Dahaga - Kabar Harian Bima
Stand Air Minum Rangga di Pesta Wirausaha. Foto: Bin

“Permintaan banyak, kami juga kewalahan untuk memenuhi kebutuhan pasar,” ungkapnya.

Adik kandung Bakal Calon Walikota Bima H Sutarman H Masrun itu menyebutkan, produksi dan pengolahan Air Minum Rangga di pabriknya di Kelurahan Penaraga, sudah menggunakan peralatan yang sesuai standar. Peralatan laboratorium pun sudah dikalibrasi dan sesuai standar SNI.

Sementara jenis produk yang sudah beredar di pasar seperti galon 19 liter, kemasan botol 600 ml, kemasan botol 500 ml, 330 ml, kemudian kemasa gelar 220 ml dan 240 ml. Dalam sehari, beragam produk itupun diproduksi sebanyak ribuan.

“Untuk kebutuhan bahan penolong atau material produksi kita ambil dari Surabaya,” katanya.

Rostina mengakui, sumber air untuk produksi Air Minum Rangga dari sumur bor yang digali dengan kedalaman 135 meter, kemudian diolah dengan peralatan yang sudah memenuhi standar dan ketentuan. Soal armada untuk distribusi produk, perusahaan tersebut telah menyiapkan truk 2 unit, kendaraan roda 3 ada 6 unit, mobil pick up 3 unit.

“Armada ini yang sehari-hari beroperasi. Sementara karyawan kami sudah sebanyak 20 orang,” sebutnya.

Keberadaan Air Minum Rangga ini kata Rostina, tetap dengan niat awal H Sutarman H Masrun untuk memberikan ruang pemberdayaan bagi generasi muda, melalui kelompok pemuda atau karang taruna. Hanya saja saat ini belum mulai dilakukan, karena masih kewalahan dengan permintaan pasar yang setiap hari semakin meningkat.

“Makanya kewalahan untuk menitip, terutama kepada kelompok pemuda atau karang taruna tersebut,” jelasnya.

Kendati sudah diperjualbelikan, Air Minum Rangga tidak berhenti melakukan promosi. Rencananya, promosi akan berakhir pada pertengahan September 2019. Saat ini saja, air minum tersebut dipercaya dan diberi kesempatan untuk bekerjasama pada Pesta Wirausaha yang digelar oleh Komunitas Tangan Di Atas (TDA) di STIE Bima.

“Rangga diberikan kesempatan sponsor utama air minum di kegiatan ini, menyediakan air ke masing masing stand peserta, dan acara seminar serta diperjualbelikan di tempat ini,” terangnya.

Selama di Pesta Wirausaha tersebut, Rangga pun mulai awal acara hingga malam harinya, air dalam bentuk gelas habis 100 dus, demikian pula yang ukuran botolan.

Rostina pun menaruh harapan dari kegiatan tersebut, masyarakat semakin mencintai program lokal. Lalu, acara serupa pun jika harus, setiap tahun terus digelar.

“Air Minum Rangga juga siap jadi sponsor utama,” tutur Rostina.

*Kahaba-01