Kabupaten Bima, Kahaba.- Aksi demonstrasi yang digelar Front Rakyat Merdeka (FRM) di depan Kantor Bupati Bima, Senin (27/7) berakhir ricuh. Akibatnya, seorang demonstran tertembak di bagian dada.
Korban diketahui bernama Muhaimin warga Desa Ngali Kecamatan Belo. Korban diduga ditembak saat kericuhan antara aparat dan pendemo berlangsung. Aksi penembakan itu berlangsung diduga saat aparat hendak membubarkan massa aksi dengan menggunakan gas air mata.
Usai tembakan gas ais mata, korban langsung terkapar. Sejumlah rekan korban dari massa aksi berupaya mengevakuasi korban dan membawanya ke Puskesmas Woha.
Hingga berita ini ditulis, pihak puskesmas Woha yang dimintai keterangan terkait luka korban belum bisa memberikan penjelasan. Sementara itu, kondisi korban berangsur membaik namun masih dalam perawatan intensif.
Dalam aksi itu FRM menuntut agar SK Nomor 188.45/357/004/2010 terkait penyesuaian Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Sumber Mineral Nusantara segera dicabut.
Kordum Aksi Imam Hidayat mengatakan, izin tersebut bukanlah izin baru, melainkan penyesuaian terhadap izin yang lama yaitu kuasa pertambangan Nomor 621 Tahun 2008 Tanggal 22 Mei 2008. Padahal amanat dalam Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 menghentikan perampasan lahan di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bima.
“Hadirkan juga mobil sampah dan Damkar di setiap kecamatan, perbaikan Infrastruktur jalan raya, lampu jalan dan drainase. Kami mendesak Bupati Bima untuk mengevaluasi kinerja PD.Wawo, juga mendesak agar mengevaluasi kinerja KP3 tingkat Kabupaten Bima,” tuntut massa aksi.
*Kahaba-10