Kota Bima, Kahaba.- Anggota DPRD Kota Bima Dapil I Kecamatan Asakota Selasa (22/9) melaksanakan Reses Masa Sidang II. Kelurahan Jatiwangi dipilih sebagai Kelurahan pertama yang didatangi untuk agenda selama tiga hari tersebut.
Empat orang anggota DPRD Kota Bima Dapil I masing-masing Ir. M. Nor, H. Sidra, Hj. Anggriani dan Khalid hadir dan menemui konstituennya sekitar pukul 16.00 Wita dan berakhir pukul 17.30 Wita.
Ir. M. Nor dalam sambutannya mengatakan, agenda rutin tiga kali dalam setahun itu dimaksudkan untuk menyerap aspirasi masyarakat agar diperjuangkan pada program Pemerintah. Pihaknya sebagai wakil rakyat, berkewajiban untuk melaksanakan fungsi sebagai legislator dengan memperhatikan dan mewujudkan kebutuhan rakyat.
“Kami di DPRD hanya bisa memperjuangkannya. Namun tidak semua program bisa diakomidir. Yang tertunda, tetap akan kami perjuangkan lagi pada tahun berikut,” jelasnya.
Kata dia, sejumlah aspirasi hasil Reses sebelumnya juga sudah tertuang dalam program. Diantaranya sejumlah drainase di Kecamatan Asakota, Cek Dam Ule, Peningkatan Jalan Ule, Pemagaran Kuburan Lingkungan Tato, Lampu Jalan di Seputaran Lintas Diponegoro. Hotmik jalan disejumlah Kelurahan dan lingkungan serta penganggaran sebesar Rp 16 Miliar untuk Rumah Kumuh Reguler, yang dilakukan secara bertahap.
“Sedangkan program yang akan direalisasikan dalam waktu dekat ini melalui Dapil I, akan ada rehab 93 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan sanitasi berbasis masyarakat,” sebutnya.
Demikian pun untuk hasil Reses kali ini, sambungnya, akan diperjuangkan kembali dalam APBD Tahun 2016 mendatang. Ia berharap, semoga aspirasi masyarakat Kelurahan Jatiwangi bisa diakomodir semua.
Zakaria, warga setempat mengaku senang dengan kehadiran Dewan untuk bertatap muka dengan masyarakat untuk serap aspirasi. “Kami sebagai masyarakat sangat berterimakasih, semoga saja apa yang kami minta bisa dimasukan dalam program,” harapnya.
Pada kesempatan itu juag dirinya mewakili warga lain meminta agar dibuatkan drainase di sebagian Jalan Lingkungan Gindi dan Tambana, agar saat hujan turun tidak meluap di rumah warga.
Kedua, Zakaria meminta pengerasan jalan dan pengaspaln di jalan tani yang baru dibuka di Lingkungan Tambana. Guna memudahkan transportasi petani saat mengangkut hasil pertanian, sekaligus dengan membukanya jalan tersebut akan membuka jalur pariwisata baru.
“Kuburan di lingkungan Gindi dan Tambana juga belum diperhatikan pak Dewan, begitu juga Lampu Jalan di Lingkungan Gindi, tolong diperhatikan juga,” pintanya.
*Eric