Kabupaten Bima, Kahaba.- Sidang paripurna penyampaian laporan kerja Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kabupaten Bima semakin memanas. Anggota dewan dari PAN Muhammad Natsir S.Sos dengan Ketua DPC Gerindra H Syamsudin S Sos, SH, nyaris adu jotos.
Untung saja, aksi kedua anggota DPRD tersebut dapat dilerai oleh sejumlah anggota dewan lain. Hingga aksi kontak fisik antara kedua anggota parlemen itu dapat dihindari.
Menurut H Syamsudin S Sos SH mengaku, kejadian itu berlangsung dalam ruangan ketua DPRD sementara. Saat konsultasi Tatib yang belum diputuskan melalui Paripurna.
“Karena tidak ada titik temu dalam rapat, maka paripurna diskors untuk melakukan konsultasi khusus bagi sejumlah ketua fraksi,” jelasnya.
Dalam konsultasi itu kata dia, PAN memunculkan opsi baru diluar hasil rapat Pansus. Yakni, penempatan anggota anggota DPRD ke Banmus dan Banggar disesuaikan dengan presentase kursi parlemen.
“Mereka menginginkan menempati 50 persen anggota Banmus dan Banggar,” katanya.
Hal tersebut tidak dapat diterima oleh H Syamsudin, juga tujuh fraksi lainnya. Mereka mengusulkan agar penempatan anggota fraksi dalam dua bidang itu, masing-masing ditempati dua orang. Karena saling mempertahankan pendapat, membuat situasi dalam ruangan konsultasi tegang hingga nyaris terjadi adu jotos.
“Saya tersinggung, ketika kapasitas saya dipertanyakan oleh M Natsir,” katanya pada Radar Tambora kemarin.
Menanggapi hal tersebut Muhammad Natsir S Sos mengaku, ketegangan dalam parlemen merupakan hal yang biasa. Apalagi pada situasi sidang dan pembahasan, situasi itu kerap terjadi dalam lembaga dewan.
“Itu hanya sebuah dinamika parlemen saja. tidak ada yang benar atau tidak ada yang salah dalam masalah itu, karena semua anggota DPRD di dalam perlemen itu berhak untuk bersuara,” tandasnya.
Meski demikian kata dia, menyadari dirinya yang lebih mudah maka dia minta maaf. Jika sikap dan tutur katanya menyinggung yang lain. Terutama kepada H Syamsudin yang usianya jauh diatas dirinya.
“Saya tidak ingin masalah ini berlarut-larut. Untuk itu tidak ada salahnya saya yang mudah meminta maaf kepada yang lebih tua,” katanya.
Terlebih kata dia, insiden itu terjadi dalam mengembang tugas selaku wakil rakyat. Baik dirinya maupun H Syamsudin memiliki, keinginan yang sama mewujudkan pembangunan daerah yang lebih baik kedepannya. “Ini semua untuk memenuhi kepentingan rakyat,” pungkasnya.
*Abu