Kabupaten Bima, Kahaba.- Asisten III Setda Kabupaten Bima yang membidangi Administrasi Umum H. Makruf, membuka secara resmi kegiatan bimbingan tekhnis geoisolator Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) Kabupaten Bima Tahun 2015 di Gedung PKK Kabupaten Bima, Rabu (2/9).
Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Desa yang menjadi sasaran PUGAR dan sejumlah Ketua Kelompok Usaha Garam. Sementara pemateri dalam kegiatan tersebut yakni Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan serta Kepala Bappeda Kabupaten Bima.
H. Makruf dalam arahan mengatakan, atas nama pemerintah dirinya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kebijakan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah mengalokasikan anggara PUGAR sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, dalam rangka pengembangan usaha garam rakyat melalui geoisolator.
Selama 5 tahun berjalan, kegiatan PUGAR telah menyentuh sebanyak 3.629 orang petani garam atau 362 kelompok yang tersebar di Kecamatan Bolo, Woha, Monta, Palibelo, Langgudu, Sape dan Lambu, dengan luas lahan 1.743 Ha dari potensi 4.620 Ha.
“Dari Program tersebut menjadikan Kabupaten Bima masuk dalam salah satu daerah sentra produksi garam Nasional, akan tetapi masih ada tersisa potensi lahan belum tersebar program PUGAR seluas 2.877 Ha,” ujarnya melalui siaran Pers yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda M.Chandra Kusuma.
Dengan hadirnya program PUGAR, kata dia, cukup membantu masyarakat petani tambak Kabupaten Bima dalam mengatasi persoalan pendapatannya. Karena melalui program tersebut petani tambak dapat meningkatkan produksinya 2 X lipat dari produksi non pugar, mesmki dari sisi kesejahteraan belum dapat dicapai secara maksimal karena harga garam masih relatif rendah.
“Pemerintah berkomitmen akan tetap memberikan dukungan dalam bentuk dana pendamping PUGAR, yang dialokasikan untuk kegiatan penunjang dan pengendalian pelaksanaan program, dan kegiatan yang dalam pembiayaanya tidak dibiayai dalam DIPA PUGAR, baik melalui Diskanlut maupun dinas terkait lainnya,” jelas H. Makruf.
Ia berharap kepada seluruh anggota kelompok masyarakat petani garam, lebih khusus yang mendapatkan program geoisolator tahun ini, agar lebih serius dalam melaksanakan program PUGAR, sehingga kedepan dapat memberikan dampak yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima Hj. Nurma menyampaikan, kegiatan tersebut dalam rangka mendukung program PUGAR dengan produkstivitas garam melalui program geoisolator. Sehingga dengan program itu, kedepanya produksi garam dapat meningkat serta dapat menciptakan garam yang berkualitas, sehingga dapat diolah menjadi garam beryodium yang dikonsumsikan oleh warga masyarakat.
Selain itu, lokasi yang mendapatkan program geoisolator ini diantaranya Desa Samili Kecamatan Woha dengan mendapatkan 30 hektar, Desa Daru Kecamatan Bolo mendapatkan 30 hektar, Desa Soro Kecamatan Lambu dengan mendapatkan 20 hektar serta Desa Tangga Baru Kecamatan Monta mendapatkan 30 hektat dan masing – masing lokasi itu juga mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 25 juta perkelompok.
*Bin/Hum