Kota Bima, Kahaba.- 8 bulan sudah pelaksanaan PO Papua berlalu, namun hingga saat ini bonus yang dijanjikan untuk peraih medali pada Cabang Olahraga (Cabor) Panjat Tebing tak kunjung diterima.
Fauzi, salah satu pedamping atlet PON Papua Cabor Panjat Tebing mengaku, dirinya sudah sering dihubungi para atlet Panjat Tebing yang meraih medali soal bonus yang dijanjikan tersebut. Pasalnya, hingga saat ini bonus itu belum juga diserahkan.
“Kasihan para atlet ini, juga butuh uang bonus itu,” katanya, Senin (25/4).
Ia mengungkankan, anggaran KONI Kota Bima Tahun 2022 hanya dialokasikan oleh Pemerintah Kota Bima sebanyak Rp 1 miliar. Dari jumlah itu, sebanyak Rp 250 juta ditetapkan untuk Cabor Sepakbola. Kemudian untuk sisa anggarannya sebesar Rp 750 juta, di dalamnya untuk bonus atlet PON Papua.
“Tapi semua Cabor lain keberatan dengan penetapan Rp 250 juta itu untuk Sepakbola, apa dasar penetapan, sementara Cabor lain juga berkontribusi untuk daerah,” terangnya.
Fauzi kembali menjelaskan, pada saat penerimaan atlet PON Papua oleh Sekretaris KONI Kota Bima, pasca pelaksanaan PON Papua, telah dijanjikan bonus atlet lebih besar dari daerah lain di NTB. Sementara atlet PON Cabor Panjat Tebing telah meraih 2 medali emas dan 1 perak.
Sejauh ini tambahnya, anggaran KONI Kota Bima telah cair Rp 500 juta pada akhir Maret 2022. Namun sampai hari ini, bonus atlet tidak terealisasi. Bahkan beberapa atlet sudah menghadap Wakil Ketua KONI, namun jawabannya menyarankan agar menghadap Sekretaris KONI.
“Intinya para atlet ini dilempar kiri kanan,” tuturnya.
Fauzi atlet yang didampinginya meminta, KONI bisa memikirkan nasib para atlet peraih medali waktu PON Papua. Lagi pula, bonus itu merupakan janji yag harus ditunaikan.
Sementara itu, pihak KONI Kota Bima hingga saat ini masih diupayakan untuk dikonfirmasi terkait kapan realisasi bonus tersebut.
*Kahaba-01
