Kabar Kota Bima

Ayam Bantuan Kesulitan Pasar, Pemkot Bima Dinilai ‘Membunuh’ Peternak Mandiri

519
×

Ayam Bantuan Kesulitan Pasar, Pemkot Bima Dinilai ‘Membunuh’ Peternak Mandiri

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Akhirnya, yang dikhawatirkan para peternak mandiri dalam Asosiasi Peternak Unggas (Sipegas) Kota Bima soal pasar Ayam Kampung Super (AKS) dijual sangat murah, terjadi. Kondisi ini pun, jelas merusak pasar dan merugikan para peternak mandiri.

Ayam Bantuan Kesulitan Pasar, Pemkot Bima Dinilai 'Membunuh' Peternak Mandiri - Kabar Harian Bima
Status peternak di Kelurahan Panggi yang menjual AKS bantuan dengan harga murah. Foto: Ist

Untuk diketahui, penjualan AKS bantuan Pemerintah Kota Bima di bawah harga pasar dilakukan salah satu peternak di Kelurahan Panggi melalui akun Facebook.

Ayam Bantuan Kesulitan Pasar, Pemkot Bima Dinilai 'Membunuh' Peternak Mandiri - Kabar Harian Bima

Dalam unggahan yang disebar pada akun grup Facebook Peternak Unggas Bima Dompu, ditulis “ayam umur 56 hari, ukuran sedang karena sisa dari yang besar yang sudah dijual. Harga 27/ekor. Ma minat mai tio lalo ta lokasi Panggi”. Postingan tersebut sudah 16 jam lalu.

Praktis unggahan peternak di Kelurahan Panggi yang mendapatkan bantuan AKS dari pemerintah, mendapat reaksi dari peternak mandiri. Sebab, harga yang disebutkan itu sudah sangat mengganggu pasar ayam di Bima.

“Ini yang kita khawatirkan sejak awal mengenai bantuan pemerintah. Harga dijual di bawah standar pasar,” kesal Ketua Sipegas Kota Bima Ending, Sabtu (30/10).

Menurut dia, pemerintah melalui Sipegas sudah diingatkan sejak awal untuk memikirkan soal pasar AKS bantuan. Agar tidak mengganggu harga pasar peternak mandiri.

Namun faktanya, memang susah diantisipasi. Karena kenyataannya, pemerintah hanya bisa memberikan bantuan, namun tidak memikirkan bagaimana ayam bantuan itu terserap pasar sesuai harga yang wajar.

“Yang diketahui melalui postingan di Facebook tersebut baru satu peternak. Karena bisa jadi semua penerima bantuan itu menjualnya dengan harga di bawah Rp 27 ribu tersebut,” katanya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada Pemerintah Kota Bima melalui dinas terkait untuk memikirkan lagi soal bantuan AKS tersebut. Sediakan pasar khusus untuk para penerima bantuan.

“Jangan sampai tujuan ingin membuka lapangan kerja baru, lantas membunuh usaha peternak mandiri yang sudah berjalan,” tegasnya.

*Kahaba-01