Kota Bima, Kahaba.- Pengurus dan anggota Asosiasi Peternak Unggas (Sipegas) Kota Bima bersilaturahmi dengan Ketua Badan Pembuat Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Bima Edy Ikhwansyah, guna pembahasan regulasi yang mengatur lebih spesifik soal bisnis perunggasan di daerah.
Pertemuan sederhana di Lapangan Pahlawan Raba, Rabu malam (3/11) itu membahas sekelumit masalah klasik yang terus dihadapi peternak. Agar bisa diurai dan dituangkan dalam peraturan daerah (Perda), guna melindungi dan memberi manfaat untuk peternak.
Ketua Sipegas Kota Bima Ending di hadapan Ketua Bapemperda menjelaskan, masalah peternakan terutama Ayam Kampung Super (AKS) komplit. Mulai dari bibit atau DOC hingga pasar panen.
“DOC juga kadang tidak terkontrol masuknya. Sehingga saat panen pun membludak, di tengah kesulitan pasar yang juga harus bersaing dengan masuknya ayam beku yang tidak terkontrol,” ungkapnya.
Kata Ending, selain ayam beku, pasar juga sering lesu lantaran adanya AKS bantuan dari pemerintah yang tidak tepat sasaran. Belum lagi, saat panen dijual sangat murah dan menganggu pasar peternak mandiri.
“Kami pun meminta Bapemperda bisa ikut ambil bagian untuk mengantensi serius masalah ini dan diatur lebih spesifik dalam peraturan daerah,” inginnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Sipegas Kota Bima Imam Hidayatullah menginginkan agar Bapemperda mengupayakan adanya pembatasan masuknya ayam beku dari luar NTB. Seperti yang dilakukan oleh NTT, melalui Peraturan Gubernur NTT bisa menghalau masuknya ayam beku tersebut.
“Melalui Bapemperda kami berharap, bisa berkoordinasi dengan dinas terkait di Provinsi NTB dan mendorong Gubernur NTB agar menerbitkan peraturan yang sama seperti di NTT. Agar masalah klasik ini dihentikan dan peternak tidak terus dirugikan,” tutur Imam.
Selain itu, Koordinator Litbang Sipegas Kota Bima Hidayat Arif meminta agar legislatif melalui Bapemperda bisa memikirkan soal perhatian dan pembinaan untuk peternak AKS mandiri. Termasuk mengenai subsidi apa yang bisa diberikan, guna meningkatkan kesejahteraan para peternak.
“Mohon dipikirkan juga itu Pak Dewan. Jangan hanya untuk petani da nelayan yang diberi subsidi, peternak AKS mandiri juga mungkin bisa diberikan perhatian yang sama,” harapnya.
Koordinator Pemasaran Sipegas Kota Bima Edison juga menambahkan, agar Bapemperda serius memikirkan regulasi yang spesifik untuk peternak AKS. Terutama yang mengatur soal pasar. Agar setiap tahun tidak dihadapkan dengan persoalan yang sama.
Sementara itu, Ketua Bapemperda DPRD Kota Bima Edy Ikhwansyah mengatakan akan mengantensi serius aspirasi Sipegas. Dalam waktu dekat akan menyampaikan terlebih dahulu ke anggota Bapemperda untuk dibahas.
“Saya sering mendengar keluhan soal peternak, segera akan kita bahas dan upayakan jika ada ruang agar bisa menjadi perda inisiatif dewan,” ujarnya.
Selain itu tambah Duta PPP tersebut, pihaknya akan mengundang dinas terkait guna pembahasan lebih lanjut. Bila perlu juga mengundang Sipegas, agar duduk bersama supaya bisa mengidentifikasi masalah klasik ini.
*Kahaba-01