Kota Bima, Kahaba.- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bima menggelar apel siaga secara serentak, Sabtu 11 November 2024.
Apel berlangsung di halaman Kantor Wali Kota Bima, dihadiri seluruh jajaran Bawaslu Kota Bima, Panwascam dan koordinator kesekretariatan hingga staf.
Juga hadir Pj Sekda Kota Bima, Supratman, MAP, Wakapolres Bima Kota, Kompol Herman, perwakilan Kodim 1606 Bima, sejumlah perwakilan OPD Kota Bima. Hadir juga sejumlah Organisasi kepemudaan (OKP), pokja yang dibentuk Bawaslu, termasuk media massa.
Hadir juga seluruh Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) sebanyak 218 orang.
Kegiatan ini merupakan agenda mengecek kesiap siagaan seluruh unsur dalam Bawaslu Kota Bima dalam mengawasi tahapan krusial pemilihan 2024. Khususnya untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima.
Terlebih antisipasi kerawanan pelanggaran jelang pungut hitung Tanggal 27 November 2024.
Menurut Ketua Bawaslu Kota Bima, Atina, apel siaga ini untuk memastikan kesiapan seluruh jajarannya dalam pengawasan dua agenda besar perhelatan demokrasi itu. Ada dua titik tekan yang ia sampaikan.
Pertama, pengawasan yang mengedepankan integritas Bawaslu, dari unsur pimpinan, kesekretariatan, sampai tingkatan Panwascam, PKD hingga PTPS.
“Kita menjunjung tinggi integritas. Jangan sekali sekali mengabaikan soal integritas. Karena sukses tidaknya penyelenggaraan Pemilihan serentak 2024, salah satu faktornya adalah integritas kita dalam pengawasan,” tegas Atina dalam amanatnya.
Kedua, dalam teknis pengawasan, semua tingkatan harus siaga dan menjaga kedisiplinan. Di mana, salah satu ujung tombak pengawasan saat pemungutan suara nanti adalah PTPS.
Atina juga mengingatkan, agar 218 PTPS yang sudah dilantik, lebih disiplin dengan datang awal waktu. Sehingga semua proses, sebelum, saat dan setelah pencoblosan dapat dipantau detail tiap potensi pelanggarannya.
“Karena posisinya sebagai ujung tombak, maka PTPS harus memastikan tidak ada yang luput dari proses pengawasan. Jaga kesehatan dan kekompakan,” tegasnya.
Sebagai rangkaian apel siaga, digelar donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Terkumpul sedikitnya 35 kantong hasil donor peserta apel siaga.
Donor darah selain untuk kegiatan sosial, juga bermanfaat bagi kesehatan para pengawas. Setidaknya, dengan mendonor, mengurangi potensi penyakit pada para pengawas lapangan. Kesehatan mental juga terjaga.
“Jadi ketika melakukan pengawasan, kondisinya benar benar fit,” ujar mantan wartawan ini.
Donor darah dimeriahkan UMKM Demokrasi, terdapat juga pembagian stiker sosialisasi terkait netralitas ASN, politik uang, mencegah hoaks dan ujaran kebencian.
*Kahaba-01