Kota Bima, Kahaba.- Petani di Kelurahan Nitu saat ini dihadapkan dengan kesulitan mendapatkan pupuk. Akibatnya, ribuan hektar tanaman terancam gagal panen. (Baca. Soal Pupuk, PPL Nitu Dituding Bermain, Petani Terdampak)
Yang biasanya pengecer di Kelurahan Nitu sudah bisa menjual pupuk di awal tahun, tapi hingga memasuki akhri Januari ini, pupuk belum juga tersedia.
Menurut Ketua Gapoktan So Doro Ta’a Kelurahan Nitu Ismail, pupuk sulit didapatkan, lahan pertanian warga di Nitu tahun ini pun bisa gagal panen.
“Punya saya saja saat ini ditanami jagung 2 hektar lebih, belum ada pupuknya. Sementara saya sudah ambil uang bank juga, tapi pupuk belum juga ada,” terangnya, Selasa (21/1).
Untuk bisa mendapatkan pupuk kata dia, petani di kelurahan tersebut terpaksa membeli di tempat lain, bahkan di Kabupaten Bima. Itu pun susah didapatkan, karena harganya yang mencapai Rp 200 ribu.
“Rugi kita kalau terus membeli dengan harga Rp 200 ribu,” keluhnya.
Terhadap masalah yang mereka hadapi tersebut, mereka dari Gapoktan So Doro Ta’a meminta agar PPL Kelurahan Nitu diganti. Karena bisa dilihat dan diukur dengan sulitnya petani kelurahan setempat mendapatkan pupuk.
Mengenai E-RDKK sambungnya, kalau dari Gapoktan So Doro Ta’a sudah menyelesaikannya, karena setiap tahun tetap tetap diajukan.
Masalahnya saat ini tambahnya, memang pada PPL. Makanya ia berharap agar PPL Nitu itu diganti dengan PPL yang lain, yang lebih bisa melobi agar pupuk agar tidak langka, dan tidak kekurangan di Kelurahan Nitu .
“Menurut kita, sulitnya mendapatkan pupuk ini menandakan PPL tidak bekerja,” ungkapnya.
*Kahaba-01