Kabar Kota Bima

Penyusunan Rencana Kontinjensi, Upaya BPBD Kota Bima Minimalisir Dampak Bencana

320
×

Penyusunan Rencana Kontinjensi, Upaya BPBD Kota Bima Minimalisir Dampak Bencana

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- BPBD Kota Bima mengadakan Focus Group Discussion (FGD) selama dua hari untuk menyusun dokumen rencana kontinjensi penanganan bencana banjir dan gempa bumi. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 26 November 2024, di aula kantor BPBD ini dibuka oleh Kepala BPBD Kota Bima, Gufran serta dihadiri berbagai pemangku kepentingan, masyarakat, dan relawan.

Penyusunan Rencana Kontinjensi, Upaya BPBD Kota Bima Minimalisir Dampak Bencana - Kabar Harian Bima
Kepala BPBD saat membuka FGD selama dua hari untuk menyusun dokumen rencana kontinjensi penanganan bencana banjir dan gempa bumi. Foto: Ist

Kepala BPBD Kota Bima Gufran menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan operasi penanganan darurat bencana dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Diskusi ini juga menjadi wadah untuk menyerap masukan dari seluruh unsur terkait demi penyusunan dokumen yang komprehensif dan aplikatif.

“Dokumen ini akan menjadi acuan bersama dalam menghadapi bencana. Di dalamnya dijelaskan secara rinci siapa yang melakukan apa, mengapa, dan di mana saat bencana terjadi, dengan melibatkan unsur pentahelix, yaitu pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, media, serta relawan,” ungkap Gufran.

Simulasi untuk uji coba dokumen
setelah dokumen selesai disusun, BPBD Kota Bima akan melakukan simulasi untuk memastikan efektivitasnya di lapangan.

Simulasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekurangan serta meningkatkan koordinasi antar-pihak yang terlibat dalam penanganan bencana.

“Simulasi ini akan menjadi tolok ukur kesiapan kita. Dengan cara ini, kita bisa mengetahui sejauh mana dokumen ini dapat diterapkan di lapangan,” jelas Gufran.

Dirinya juga menyoroti pentingnya dokumen ini untuk mengatasi permasalahan koordinasi, terutama dalam menghadapi bencana gempa bumi.

Menurut dia, banyak korban jiwa yang terjadi karena kepanikan dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang langkah-langkah yang harus dilakukan.

“Dengan adanya dokumen ini, koordinasi antarpihak akan lebih terstruktur sehingga kita dapat meminimalkan jatuhnya korban jiwa dan mempercepat proses penanganan pasca-bencana,” tambahnya.

Gufran juga berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesiapan menghadapi bencana dan bersama-sama menjaga lingkungan untuk meminimalkan risiko bencana.

*Kahaba-01