Kota Bima, Kahaba.- Cuaca di wilayah Bima dan Dompu akhir-akhir ini menunjukkan kondisi yang signifikan, yaitu terjadinya hujan di sebagian besar wilayah Bima Dompu. Padahal, saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Menurut penjelasan Kepala BMKG Bima Topan Primadi, berdasarkan Analisis Dasarian II Juni 2023, sebagian besar wilayah NTB berada pada periode musim kemarau.
Hal tersebut juga didukung dengan kondisi dinamika atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi El Nino lemah menuju moderat (indeks ENSO: +0.98).
“Terjadinya cuaca ekstrem pada periode musim kemarau ini masih tergolong normal, karena dalam statistik data juga menyebutkan masih terdapat hujan meskipun di musim kemararu. Begitupun sebaliknya dalam kondisi musim hujan pun terdapat hari tertentu yang tidak turun hujan sama sekali,” jelasnya, Senin 3 Juli 2023.
Lalu, apa penyebab terjadinya potensi cuaca ekstrem di tengah-tengah musim kemarau ini? Hal tersebut dipicu oleh beberapa faktor yakni adanya pola belokan dan perlambatan angin di sekitar wilayah NTB.
Tak hanya itu, dorongan masa udara dari wilayah selatan Indonesia juga turut andil dalam meningkatkan kondisi kelembaban atmosfer di sekitar pulau Sumbawa dengan nilai 60-80 persen.
“Kondisi tersebut mendukung untuk pertumbuhan awan dan potensi terjadi hujan ringan-sedang yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Bima Dompu hingga 3 hari ke depan atau 5 Juli 2023,” ungkapnya
Untuk itu, sambung Topan, masyarakat perlu mewaspadai dan berhati-hati adanya potensi terjadinya cuaca ekstrem yang bisa terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Tetap perhatikan perkembangan informasi terbaru BMKG, guna mengantisipasi terjadinya dampak bencana maupun kerugian dalam perencanaan kegiatan anda,” saran Topan.
*Kahaba-01