Kota Bima, Kahaba.- Jatuh hati dengan gadis muda, salah seorang oknum Guru di Kota Bima, AK (56) tega menyiksa istrinya yang telah memberi dua orang anak. Sudah tidak tahan dengan prilaku suami, FR (50) melaporkan sikap suaminya di Polres Bima Kota.
Kepada sejumlah awak media, FR usai melapor ke SPKT Polres Bima Kota kemudian menceritakan kronologis kejadiannya, Sabtu (5/3) sekitar pukul 14.30 Wita.
FR mengaku sudah lama mengetahui suaminya selingkuh. Bermula saat ia melihat foto Wanita Idaman Lain (WIL), kemudian berlanjut membaca sejumlah SMS mesra suaminya dengan wanita tersebut, menodai keharmonisan rumah tangga yang sudah sekian lama dibangun.
“Saat itu prilakunya banyak berubah, dan sering cekcok. Hal – hal sepele jadi bahan pertengkaran,” ujarnya.
Ulah AK kemudian berlanjut ke perempuan lain yang berprofesi sebagai guru honor di salah satu SDN di Kota Bima. Ia mengaku sering mendapat laporan jika suaminya bersama dengan guru honor tersebut. Makan bersama, jalan bersama, belanja di pertokoan, juga bersama – sama dan mesra.
Kian hari, rasa sakit mendengar suaminya selingkuh pun semakin menjadi. Seolah biduk rumah tangga sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Suami semakin berulah dan mengumbar kemesraan dengan WIL di depan umum.
Kemudian, sambung FR, perselingkuhannya yang ketiga juga bersama dengan seorang guru honor SMPN di Kota Bima makin menjadi. Bahkan beberapa kali perempuan tersebut sering dibawa ke rumah.
Terakhir, AK membawa perempuan tersebut, Sabtu (5/3) sekitar pukul 11.00 Wita ke rumahnya. FR melihat perempuan itu turun dari mobil suaminya dan masuk rumah. Tidak berselang lama, dirinya pun menuju rumah dan melihat perempuan tersebut tengah menyeterika baju suaminya.
“Saya sempat tanya hubungan dia dengan Pak AK, kemudian dijawab hubungannya pacaran. Pertengkaran pun terjadi, dan saya dianiaya oleh AK. Punggung kanan dipukul menggunakan bambu, mata ditinju dan kepala saya dibenturkan di tembok beberapa kali,” tuturnya.
Saat ini rumah tangga ia dan AK diujung tanduk, proses perceraian pun mulai berjalan. Kesal dengan ulah suaminya, FR juga melaporkan AK ke Dinas Dikpora Kota Bima. Dengan harapan, Pemerintah bisa memberikan pembinaan dan sanksi.
Sementara itu, AK yang berusaha di hubungi via Celuller dan ditanyakan persoalan tersebut menjawab, dirinya ingin melaksanakan Sholat Isya dan meminta untuk menghubungi kembali nanti. Setelah beberapa menit kemudian, beberapa kali dihubungi kembali, Handphone AK pun tidak aktif.
*Deno