Kabupaten Bima, Kahaba.- Bidang perfilman daerah mulai menunjukan eksistensi dan kemajuan. Setelah sebelumnya, film pendek pelajar kita meraih penghargaan dalam Festival Film Nasional. Kini, film pendek karya generasi muda Bima kembali mengharumkan nama daerah.
Adalah Film “Mbangi Mbojo”, produksi Meci Dana Film berhasil meraih nominasi Festival Film Nasional yang diselenggarakan televisi swasta, SCTV. Film berdurasi 15 menit yang disutradarai Ari Ipan ini bertengger diposisi 50 besar kategori Best Action.
Film berkisah tentang kesaktian pendekar Bima dan terinspirasi dari sejarah masyarakat Bima pada zaman dahulu. Meski digarap dalam waktu singkat, film fiksi ini bisa bersaing dengan sebanyak 1569 film pendek seluruh Indonesia dan masuk nominasi dalam kategorinya.
“Alhamdulillah, kita tidak menyangka karya kita masuk nominasi. Kami telah diundang ke Jakarta beberapa waktu lalu untuk menerima penghargaan dari Film Mbangi Mbojo ini,” kata Ari Ipan, Sutradara Film ini kepada Kahaba, Sabtu (19/9) siang di belakang Gedung Convention Hall Kota Bima.
Pria asal Tolobali ini mengaku, Film Mbangi Mbojo hasil karya dia bersama rekan-rekannya di Meci Dana Production House awalnya merupakan garapan film panjang. Film tersebut memang tak dipersiapkan untuk masuk festival. Namun, sekitar seminggu usai mengetahui informasi adanya Festival Film Pendek, atas dorongan rekan-rekannya film itu dibuat dalam versi pendek.
“Kita hanya punya waktu seminggu untuk mengedit film ini jadi versi film pendek. Setelah itu kita kirim mengikuti festival. Hasilnya, kita nggak menyangka bisa masuk nominasi. Awalnya masuk 100 besar, kemudian diseleksi lagi masuk di 50 besar,” jelasnya didampingi para kru Meci Dana Film.
Nominasi 50 besar itu kata dia, terbagi dalam lima kategori. Setiap kategori ada 10 film pendek yang diambil. Nah, satu diantaranya kategori Best Action bertengger Film Mbangi Mbojo. Aspek yang dinilai dalam seleksi film yakni dari sisi cerita, kualitas gambar dan estetika film.
“Orang-orang yang menyeleksi tentunya orang berpengalaman dibidang perfilman. Apalagi diselenggarakan stasiun televisi swasta terkemuka di Indonesia, jelas tidak sembarangan,” ujarnya.
Dalam film yang menonjolkan ilmu beladiri dan kanuragan khas Bima itu, aktor utamanya tak lain adalah Ari Ipan sendiri. Karena masih terbatas dalam segi pembiayaan, semua masih serba swadaya dan sesuai kemampuan. Meski demikian, penghargaan yang diraih membuktikan bahwa film hasil Skenario Lancer tersebut memiliki daya tarik dan apresiasi dari para penyeleksi.
Tak hanya itu, pengalaman di pentas theater semasa kuliah, yakni di Theater Unram dan Theater Biru STIE Bima membentuk karakter Ari Ipan dalam setiap film yang digarap. Baginya, film tak sekedar hiburan semata tetapi merupakan wadah pemersatu dan media kampanye yang ampuh untuk mempromosikan daerah di kancah Nasional.
Film perdana berjudul Dinding Hutan Tahun 2012 lalu, menjadi pembuktian awal karyanya, karena mendapat banyak apresiasi dari berbagai kalangan. Sejak film itu muncul, bersama Meci Dana Film saat ini telah menghasilkan sebanyak 21 film berbagai genre. Seperti film dokumenter, film budaya, film sejarah, film pendidikan bahkan film eksen seperti Mbangi Mbojo.
Pembina Meci Dana Film, Syafrin mengaku bangga dengan penghargaan yang diraih bersama rekannya. Walaupun ini kali pertama mengikuti festival, setidaknya nama Daerah Bima mulai dikenal di Nasional dalam bidang perfilman. Kedepan, Ia berharap ada perhatian dari Pemerintah Daerah terhadap bidang perfilman. “Yakni dengan melihat film sebagai wadah promosi daerah,” tandasnya.
*Ady