Kota Bima, Kahaba.- Forum Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat (FKSBM) Kelurahan Penatoi menggelar kegiatan Diskusi Tematik II Program Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat Tahun 2019, di aula kantor kelurahan setempat, pekan kemarin.
Kegiatan dimaksud hadiri Sekretaris Dinas Sosial Kota Bima A Haris, Kabid Linjamsos Dinsos Kota Bima Hj Fatimah, Sekretaris Camat Mpunda M Rifaid, Lurah Penatoi Abidin, Bhabinkamtibmas Bripka Herasandi, Babinsa Pelda Ismail, KSK Dinsos Wilayah Mpunda A Hamid, Pendamping Keserasian Sosial Dinsos Kota Bima Sri Wahyuni, ketua LPM, Ketua RT, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda dan masyarakat Penatoi.
Lurah Penatoi Abidin saat sambutan singkatnya mengatakan, sikap gotong royong sudah mulai hilang di tengah masyarakat, karena disibukkan dengan aktifitas masing-masing dan kurangnya kepedulian antar sesama.
“Untuk itu perlu adanya kebersamaan untuk mendorong kembali sikap gotong royong, agar berdampak pada pembangunan masyarakat dan kelurahan,” ujarnya.
Tidak saja itu, menurut Abidin, semua pembangunan fisik, mental, sosial,dan spiritual harus terus digenjot bersama di Kelurahan Penatoi. Agar dapat menjadikan kelurahan setempat maju dan berdaya saing serta agamais.
Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Sosial A Haris menjelaskan, kegiatan Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat merupakan kegiatan yang kesekian kalinya digelar di Kota Bima. Karena Dinas Sosial menargetkan forum tersebut harus terbentuk di 41 kelurahan.
“Pada tahun ini yang mendapat jatah adalah Kelurahan Penatoi dan Kelurahan Melayu,” sebutnya.
Ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan menciptakan masyarakat disetiap wilayah kelurahan untuk bersatu padu, serasi dan hidup secara harmonis di tengah masyarakat. Tentu saja dengan mengedepankan rasa saling menghargai dan toleransi, sehingga tidak menimbulkan gesekan ataupun perkelahian antar wilayah dalam satu kelurahan maupun dengan kelurahan lain.
“Dengan begitu, semua komponen hidup dengan serasi dan majemuk,” terangnya.
Sekretaris Camat Mpunda M Rifaid memaparkan, partisipasi pemerintah dan masyarakat dalam segala bidang, baik sosial, politik, ekonomi, budaya sangatlah diharapkan untuk menumbuh kembangkan dan menjalin kebersamaan. Nilai-nilai kegotongroyongan pun harus selalu ada di setiap wilayah dan selalu tingkatkan.
“Kehidupan sosial kemasyarakatan sejak sekarang harus kita rubah, terutama para orang tua wajib memantau dan mengontrol pergaulan anak-anak mereka, sehingga tidak melakukan perilaku negatif,” tuturnya.
Tidak saja dari jajaran aparatur pemerintah, Babinsa Penatoi Pelda Ismail yang ikut hadir menguatakan pandangannya bahwa para pemuda jangan lagi manganut paham bersifat radikal, yang dapat meresahkan orang lain. Sebagai aparat, tentu saja akan membantu masyarakat dalam proses penyelesaian masalah hukum yang ada di wilayah tersebut.
Ia juga mengimbau kepada semua masyarakat agar selalu bersatu, menjaga kebersamaan untuk menciptakan generasi yang lebih baik lagi.
Bhabinkamtibmas Bripka Hera Sandi juga mengingatkan agar para pemuda tidak lagi mengonsumsi narkoba, miras dan sejenisnya. Apabila masih dilakukan, maka aparat penegak hukum akan bertindak tegas melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang ada di tiap wilayah.
“Peran aktif dari orang tua serta keluarga untuk mengontrol anak-anak mereka juga sangat diharapkan,” ucapnya.
Sementara itu, Pendamping Keserasian Sosial Dinsos Kota Bima Sri Wahyuni mengharapkan masukan, kritik dan saran untuk perbaikan program berikutnya. Penyusunan laporan keserasian sosial untuk Kelurahan Penatoi dan Melayu harus selesai pada bulan Desember, sehingga semua laporan pengelolaan keuangan akan diperiksa oleh tim pemeriksa keuangan dari pusat.
“Apabila kelurahan telah terbentuk Forum Keserasian Sosial, diusahakan agar semua pihak menjaga kebersamaan, agar tidak terciptanya konflik. Apabila terjadi konflik, maka garda terdepan dalam penyelesaian konflik diharapkan peran aktif Forum Keserasian Sosial dalam menyelesaikannya bersama aparat terkait,” katanya.
Ketua Forum Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat Kelurahan Penatoi Nurul Muslimin pada pertemuan itu juga menambahkan, kegiatan pembangunan fisik Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat (FKSBM) di Kelurahan Penatoi yaitu pembuatan drainase di 3 titik yaitu di RT 02, dilaksanakan Ketua Karang Taruna bersama para pemuda secara bergotong royong.
Lalu pembangunan drainase di RT 08 yang dilaksanakan oleh warga RT 08 dan sekitarnya secara bergotong royong. Untuk titik ketiga yaitu di RT 10, dikerjakan oleh pemuda RT 10 secara bergotong royong.
“Pembangunan fisik lainnya yaitu Pembuatan Tugu Keserasian Sosial di RT 01 RW 01, tepatnya di Jl. Pemuda Samping SDN 10 Penatoi Kota Bima, dikerjakan oleh pemuda di RT 01 dan sekitar,” tambahnya.
*Kahaba-01