Kabar Kota Bima

Genangan Lumpur di Jalan Amahami, Perlu Penanganan Serius Sedimentasi Drainase

1409
×

Genangan Lumpur di Jalan Amahami, Perlu Penanganan Serius Sedimentasi Drainase

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima Syarif Rustaman menyampaikan penjelasan terkait kritik masyarakat, terhadap ketidakpedulian pemerintah menangani lumpur di jalan Kawasan Amahami. (Baca. Kawasan Amahami Penuh Lumpur, Warga Kritik Pemerintah yang tidak Punya Kepedulian

Genangan Lumpur di Jalan Amahami, Perlu Penanganan Serius Sedimentasi Drainase - Kabar Harian Bima
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima Syarief Rustaman. Foto: Google

Menurut dia, upaya penanganan genangan lumpur tetap dilakukan dengan melibatkan Dinas Pemadam Kebakaran (DAMKAR), Dinas Sosial, BPBD serta Bagian Umum dan PUPR.

Genangan Lumpur di Jalan Amahami, Perlu Penanganan Serius Sedimentasi Drainase - Kabar Harian Bima

Kendati demikian, guna menyelesaikan kondisi sedimentasi pada drainase sepanjang Jalan Negara dari Gerbang Kota hingga Terminal Dara, perlu adanya penanganan serius.

“Kita sudah berkoordinasi dengan Balai Jalan dan Jembatan Provinsi NTB, termasuk survei terhadap drainase tersebut. Hanya saja belum ada tindaklanjut,” katanya, Rabu 10 Januari 2024.

Untuk mengurai persoalan jalan kawasan itu sambungnya, penting dilakukan pengendalian terhadap pola tanam di lahan dengan kemiringan ekstrem. Terutama di area gunung Londa dan Dana Traha, diharapkan tanaman keras ditanam untuk menjaga erosi setiap musim hujan, mengingat kondisi lahan yang sudah minim vegetasi.

Dalam beberapa waktu terakhir, DLH bersama dengan Babinkamtibmas Kelurahan SambinaE dan Pol PP melakukan pemantauan terhadap kondisi hutan Londa. Tujuannya adalah memastikan bahwa kawasan Londa tetap terjaga dan tidak mengalami perambahan.

“Upaya bersama ini menjadi langkah konkrit dalam menjaga lingkungan dan mencegah kembali berlumpurnya di jalan kawasan tersebut,” ujarnya.

Ditanya apa langkah konkrit saat ini untuk menyelesaikan lumpur itu, Syarif menjawab tidak bisa berkomentar banyak dan menyarankan agar bisa menanyakan ke Dinas PUPR.

*Kahaba-01