Kota Bima, Kahaba.- Kasus pembunuhan kembali terjadi. Warga Desa Sangga Kecamatan Lambu, Imran (54) Guru honorer SDN 2 Simpasai, Senin (25/1) sekitar pukul 11.00 Wita menghembuskan nafasnya yang terakhir akibat dibacok.
Diduga, pembunuhan tersebut akibat masalah kepemilikan rumah. Dua orang pelaku diduga sepupunya sendiri, masing – masing berinisial AH (34) dan MS (36) warga Desa Sangga.
Plt Kapolsek Lambu, IPDA. Masdidin menceritakan, kejadian bermula saat AH dan Kades Sangga datang ke rumah korban, guna menyerahkan uang Rp 10 juta. Uang itu diserahkan dengan syarat, korban keluar dari rumahnya.
Namun sikap pelaku tersebut tidak diterima oleh istri korban. Saat itu, istri korban pun menangis, karena merasa diusir oleh sepupunya sendiri, AH.
“Tidak tega melihat istrinya menangis, korban diduga memukul pelaku. Kemudian pelaku tidak tinggal diam dan membalas dengan pukulan,” jelasnya.
Usai baku pukul, sambungnya, pelaku kembali ke rumahnya, untuk mengambil sebilah parang, lalu menuju ke kediaman korban. Rupanya, pelaku kembali ke rumah korban mengajak rekannya MS.
Tanpa basa basi, tiba di kediaman korban pelaku mengeroyok dan membacok korban. Korban mengalami luka di sekitar kepala dan badan, kemudian meninggal dunia.
“Sampai saat ini kedua pelaku yang kabur menuju pegunungan Kecamatan Lambu masih diburu aparat,” katanya.
*Deno